Dikeroyok 5 Pria dan 1 Wanita, Pestol Purba Tewas Dengan Kepala Pecah, Sepeda Motor Dibawa Kabur
Kakak korban sempat ingin melerai, Namun takut lantaran diancam akan diserang bila berani ikut campur.
Berdasarkan keterangan para pelaku, lanjut Donni, pembunuhan ini bermula saat korban (Pestol) minum tuak di salah satu pakter (kedai) tuak di Dusun Hutari, Desa Bintang Mersada, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Saat minum-minum di situ, Pestol Purba yang juga anggota sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) ini melihat pelaku Medhi Lestari br Aritonang dan meminta menemaninya minum tuak.
Permintaan Pestol Purba itu pun langsung ditolak.
Karena kesal, pelaku Medhi Lestari kemudian melaporkan hal itu kepada kekasihnya, yang juga salah satu pelaku.

Tak lama, kekasihnya datang ke pakter tuak tersebut dan menantang Pestol Purba berkelahi.
Karena dilerai pemilik dan pengunjung-pengunjung lain, perkelahian urung terjadi.
Pestol Purba selanjutnya memilih pulang.
Sesampainya di parkir, korban yang merasa belum puas mengambil senapan angin yang tersimpan di sepeda motornya lalu melepaskan tembakan ke arah pakter tuak sebanyak dua kali.
Setelah itu, Pestol Purba pergi.
Tak terima, para pelaku bergegas mengejar.
Setiba di depan rumah Pestol Purba, para pelaku kembali menantang Pestol Purba berkelahi.
Pada saat itu, Pestol Purba menembak salah satu pelaku dengan senapan anginnya.
Tembakan itu berhasil mengenai kaki salah satu pelaku, Roy Aritonang.
Setelah itu, para pelaku mendekati Pestol Purba guna merampas senapan angin itu, dan berhasil, lalu membalas memukuli korban menggunakan senapannya.
Pestol Purba pun tersungkur ke tanah.