Perempuan Ini Diteror Oknum Ojek, Hati-hati Modus Baru Pencurian Gopay, Jangan Sembarang Beri Pin

Si pengemudi kata Devi hingga 3 kali menelponnya untuk meminta pin tersebut. Namun anehnya ia tidak berani meminta pin lewat pesan chat.

Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Wartawan motret logo baru Gojek saat peluncuran di Jakarta, Senin (22/7). Perusahaan penyedia aplikasi Gojek meluncurkan logo baru untuk menandai hari jadinya ke-9 tahun, Gojek memperkenalkan logo baru yang dianggap lebih representatif untuk menggambarkan evolusi bisnis perusahaan yang telah menjadi platform on demand yang memiliki total 22 layanan 

Devi pun mengaku cukup kesulitan saat menghubungi Customer Service Gojek untuk melaporkan kejadian tersebut.

Ia sampai harus mencari email yang bersangkutan lewat Google.

“Ini laporinnya kemana juga bingung,” kata Devi.

Menurut Devi, kecurigaannya muncul karena ia pernah mendengar cerita yang sama dari teman kantornya.

Naas temannya itu terlanjur mengirimkan pin tersebut kepada pengemudi.

“Akhirnya ilang deh saldo Gopaynya jadi 0,” jelas Devi.

Pihak Wartakotalive.com sudah mencoba mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Vice President Corporate Communication GO-JEK Michael Reza Say.

Namun pesan yang dikirimkan hanya dibaca oleh pihak yang bersangkutan.

Ternyata modus penipuan tersebut sudah pernah terjadi di tahun 2017 lalu.

Dikutip dari Kompas.com Pemilik akun Facebook Uno Kartika membagikan pengalaman tak menyenangkannya mengenai modus baru pencurian saldo layanan pembayaran online yang disediakan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek.

Uno bercerita, pada Sabtu (17/6/2017), ia menerima pesan singkat berisi kode verifikasi aplikasi Go-Jek di ponselnya.

Saat itu, Uno tak menaruh curiga karena ia pernah menerima kode serupa sebelumnya.

"Saya enggak kepikiran kalau kode dikirimkan berarti ada aktivitas di akun Go-Jek saya. Maklum baru bangun tidur, jadi belum terlalu ngeh," ujar Uno seperti dikutip Kompas.com, Minggu (18/6/2017). Sesaat kemudian, Uno menerima panggilan telepon dari nomor tak dikenal.

Penelepon itu kemudian meminta kode verifikasi tersebut kepadanya.

"Orang itu bilang dia salah memasukkan nomor saya ke Go-Jek karena nomor saya dan dia hampir mirip. Makanya kode verifikasi itu masuknya ke nomor saya," ujar dia. 

Penelepon itu terus memaksa untuk meminta kode verifikasi tersebut dengan dalih tak akan bisa mengambil parsel jika tidak mendapatkan kode verifikasi tersebut.

Hal tersebut sempat membuat Uno curiga.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved