Buka Penutup Mata di Depan Publik, Cara Thareq Kemal Putra Habibie Jelaskan Penyakitnya Tuai Pujian
Sempat viral dibicarakan, Thareq Kemal Habibie akhirnya muncul ke media mengungkap alasannya memakai penutup mata.
Melansir dari pemberitaan Kompas.com, 19 Agustus 2019, glaukoma merupakan penyakit nomor 2 setelah katarak yang bisa menyebabkan kebutaan.
Penyakit tersebut terjadi karena ada tekanan cairan dalam bola mata yang terlalu tinggi.
Hal ini mengakibatkan serabut saraf yang seharusnya membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak menyebabkan kerusakan pada serabut saraf mata.
Kebutaan pada penderita glaukoma berbeda dengan katarak.
Pada penderita glaukoma, kebutaan tidak bisa disembuhkan.
Mereka yang berisiko
Penyakit glaukoma berisiko terjadi kepada mereka yang memiliki riwayat keluarga glaukoma.
Selain itu, berisiko pula terjadi terhadap orang-orang dengan riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan migrain.
Faktor usia dan obat juga bisa memengaruhi seseorang menderita glaukoma.
Mereka yang berusia 40 tahun ke atas dan pengguna steroid dalam berbagai bentuk sediaan obat, berisiko terkena penyakit ini.
Penderita mata minus dan plus, serta mereka yang memiliki trauma mata juga sangat berisiko mengalami glaukoma.
Proses terjadinya glaukoma
Di dalam mata, terdapat organ yang dinamakan badan siliar.
Tugas dari organ tersebut adalah menghasilkan cairan bola mata yang disebut akuos humor.
Dalam keadaaan normal, akuos humor mengalir melalui pupil, lalu ke sudut bilik mata depan dan ke luar melalui jaringan-jaringan pada bilik mata depan yang disebut anyaman trabekulum.
Pada penderita glaukoma, terdapat gangguan pada sistem pembentukan dan pengeluaran cairan akuos humor sehingga tekanan bola mata menjadi tinggi.
Gejala glaukoma
Gejala awal penderita glaukoma umumnya adalah hilangnya penglihatan tepi atau samping.
Akan tetapi, gejala ini biasa tidak terlalu dirasakan oleh penderita.
Glaukoma, yang biasa disebut “pencuri penglihatan”, kerap luput dari perhatian hingga akhirnya mengalami kebutaan.
Gejala glaukoma ke tingkat yang lebih parah biasanya diikuti dengan gejala berikut:
- Melihat lingkar cahaya di sekitar lampu
- Hilangnya penglihatan
- Kemerahan pada mata
- Mata yang terlihat kabur
- Mual atau muntah
- Sakit mata, dan penglihatan sempit.
Untuk mendeteksi glaukoma, Anda bisa menjalani pemeriksaan lengkap dengan spesialis mata setiap 1 atau 2 tahun sekali.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Thareq Kemal Buka Penutup Mata di Depan Publik, Cara Putra Habibie Jelaskan Penyakitnya Tuai Pujian