BATAM TERKINI

Pekerjakan 47 Penipu, Cj Harus Keluarkan Rp 100 Juta Perbulan Untuk WNA

Tidak tanggung-tanggung, CJ alias AL seorang dalang dibalik penipuan dan pemerasan yang dilakukan puluhan Warga Negara Asing (WNA) harus mengeluarkan

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Ekspose Kasus Penipuan Oleh WNA Asing di Polresata Barelang 

CJ Keluarkan 100 Juta Rupiah Perbulan Untuk Kebutuhan Puluhan WNA

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tidak tanggung-tanggung, CJ alias AL seorang dalang dibalik penipuan dan pemerasan yang dilakukan puluhan Warga Negara Asing (WNA) harus mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk membiayai aktivitas para WNA selama berada di Kota Batam.

Hal itu terungkap saat seorang WNA asal Taiwan, Along mengakui bahwa mereka hanya bekerja berdasarkan petunjuk dari CJ.

Along yang merupakan pengawas dalam aktivitas puluhan WNA mengatakan CJ lah yang menanggungjawabi semua aktivitas mereka selama di Batam.

Respon Lucinta Luna Pasca Kepala Botaknya tak Sengaja Bocor di TV, Ternyata Punya Misi Rahasia Ini!

Sedikitnya dalam satu bulan mereka diberi biaya hidup 100 juta rupiah.

Namun cara pemberian uang itu tidak langsung kepada para WNA, nantinya ada bagian yang mengatur keuangan hingga bagaimana mereka dapat komisi.

Namun Along merasa sedih, selama bekerja hampir dua bulan melakukan aktivitas penipuan dan pemerasan puluhan WNA belum terima gaji.

“Katanya kami akan diberi imbalan setelah nanti kembali pulang ke negara asal,” tutur Along dalam bahasa Taiwan kepada Tribunbatam.id.

Kendalikan lewat Batam

Memanfaatkan kegelisahan korban, Puluhan pelaku penipuan asal Taiwan dan China meraup keuntungan fantastis.

Dalam Ekspose perkara di Polresta Barelang tersebut, terungkap kalau para pelaku menipu dengan cara yang tidak biasa.

Mereka Juga merupakan sindikat tindak pidana kejahatan penipuan dan pemerasan terhadap para korban yang tidak berdosa dari negara asal pelaku.

Hal itu diungkapkan Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rahmad Purboyo saat menggelar konferensi pers, Jumat (20/09/2019).

Ia menerangkan bahwa aktivitas puluhan WNA yang terdiri dari 43 laki-laki dan 4 perempuan itu merupakan kejahatan yang memanfaatkan teknologi.

 Hasil Persela Lamongan vs Arema FC Liga 1 2019, Singo Edan Tertinggal 0-1 di Babak Pertama

“Mereka menggunakan teknologi internet alias siber untuk menipu warga negaranya yang ada di China dan Taiwan,” ujar Kapolres.

Dalam melancarkan aslinya, mereka berpura pura sebagai petugas polisi China, kemudian mereka mencari korban dengan menghubungi korban yang menjadi target sasaran.

Dengan alasan bahwa ada keluarga mereka yang sedang dalam masalah kemudian meminta imbalan dengan car di transfer.

Hanya saja, kata Kapolres mereka gunakan Batam sebagai tempat mengendalikan aktivitas itu.

 Susunan Pemain Indonesia vs Brunei Darussalam Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, Athallah Dimainkan

Lalu siapa yang mambawa mereka masuk ke Batam hingga beroperasi selama dua bulan?

Seorang CJ alias AL lah yang merupakan dalang dibalik hal ini. CJ lah yang memperkerjakan dam mengendalikan aktivitas puluhan Warga Negara Asing (WNA) itu.

Kapolres mengungkapkan sejauh mana peran dan fungsi CJ alias AL seorang warga Batam yang menjadi bos dari para WNA tersebut.

“Ini merupakan bisnis jaringan internasional, bahwa CJ alias AL ada bos mereka di Batam, namun diatas CJ adalagi bos besarnya di Taiwan yang mengendalikan ini di Indonesia,” ujarnya menerangkan.

Sebelum terjun dalam dunia tipu-tipu ini, para pelaku ternyata di Training terlebug dahulu ileh Cj alias AL.

Setelah semuanya selesai dan memahami cara kerja, barulah mereka dilepas dan diberikan fasilitas pekerjaan untuk melakukan penipuan.

Buronan Interpol.

Dua orang polisi utusan Konsulat Taiwan datang ke Indonesia setelah mengetahui warganya yang ditangkap polisi terkait kasus penipuan di Kota Batam.

Namun sayang, kedua orang ini tidak bersedia diwawancarai media. 

"Ya mereka datang hasil kerja sama kami dan Imigrasi. Ini kan warga mereka, makanya mereka lihat ke sini," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan membenarkan.

Sementara itu, Kepala Seksi Penindakan Imigrasi Kelas I TPI Khusus Batam Riang Satiawan mengatakan, 47 pelaku kejahatan siber itu kemungkinan akan dideportasi ke negara asal Taiwan dan Cina.

 Found Dead! An Employee of Anambas District Government Suspected of Committing Suicide

 Polisi Ungkap Modus Orang Asing Lakukan Penipuan di Batam, Pakai Seragam Polisi Untuk Video Call

"Nanti kami bersama kepolisian akan membicarakan dulu. Apakah ada pasal yang menjerat mereka atau bagaimana. Jika tak ada ya dideportasi," katanya.

Riang mengatakan, 47 WNA itu melakukan kejahatan di negara mereka. Dan di Indonesia tidak ada yang menjadi korban hingga saat ini.

Ternyata, 47 WNA tersebut merupakan buronan interpol.

"Jadi kejahatan mereka dilakukan di negara masing-masing. Atas kerja sama interpol dan di sini mereka ditangkap. Kalau untuk kejahatan yang dilakukan di sini, sejauh amatan kami belum ada. Makanya kami juga nanti koordinasi dengan polisi. Karena yang berhak menyelidiki itu polisi. Kami dari sisi keimigrasian saja," jelas Riang.

Imigrasi Bantah Kecolongan.

 Penangkapan 47 pelaku kejahatan siber di Batam Rabu (18/9/2019) dilakukan polisi di dua ruko.

Kabid Tempat Pemeriksaan Imigrasi Kelas I Khusus Batam Yukatsih mengatakan, para pelaku ini masuk secara bertahap di Batam.

Selain itu menurut Yukatsih mereka semua tidak langsung masuk ke Batam, melainkan melalui Jakarta.

"Jadi tidak ramai-ramai datangnya. Sehingga agak sulit deteksi. Tetapi tim kami juga monitor. Selain itu, setiap WNA yang masuk tetap cap paspor. Tetapi kalau masuknya via Jakarta cop di Jakarta, " ujar Yukatsih saat diwawancarai di Mapolresta Barelang.

 Polisi Ungkap Modus Orang Asing Lakukan Penipuan di Batam, Pakai Seragam Polisi Untuk Video Call

Penangkapan 47 pelaku kejahatan siber di Batam Rabu (18/9/2019)  di dua ruko di Batam
Penangkapan 47 pelaku kejahatan siber di Batam Rabu (18/9/2019) di dua ruko di Batam (TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING)

 Polisi Ungkap Modus Orang Asing Lakukan Penipuan di Batam, Pakai Seragam Polisi Untuk Video Call

Dikatakan apakah dalam hal ini Imigrasi Kecolongan?. 

Yukatsih langsung membantah. Menurutnya tidak ada yang kecolongan dalam hal ini.

Selama ini pengawasan orang asing juga dilakukan.

Namun menurutnya hal itu bukan hanya tugas Imigrasi saja, melainkan juga tugas bersama dan termasuk beberapa intansi terakait.

"Kalau mereka ke Batam tidak cop lagi. Jadi kami bukan kecolongan. Pengawasan di kami juga tetap," tambahnya.

Ekspose Kasus Penipuan Oleh WNA Asing di Polresata Barelang
Ekspose Kasus Penipuan Oleh WNA Asing di Polresata Barelang (TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING)

Modus Penipuan.

Sebanayak 47 Warga Negara Asing (WNA) asal Taiwan dan China ditangkap Polresta Barelang terkait kasus penipuan yang dilakukannya di Indonesia.

Modus puluhan Warga Negara Asing (WNA) yang berhasil diamankan Satreskrim Polresta Barelang akhirnya terungkap.

Polresta Barelang dalam konferensi pers, Jumat (20/09/2019) menjelasakan sejelas mungkin kepada adawak media terakait kasus ini.

 Ngga Punya Uang Beli Rumah, Pria Ini Sulap Ambulans Tua Jadi Tempat Tinggal

 Tampil Lebih Modis, New Sigra Facelift 2019 Hadir di Batam

 
Hanya saja, kata Kapolres mereka gunakan Batam sebagai tempat mengendalikan aktivitas itu. 

 Takut Foto Tanpa Hijab Disebar, Santriwati Disekap & Disetubuhi Pria Beristri 4 Hari di Rumah Kosong

Dalam melancarkan aslinya, mereka berpura pura sebagai petugas polisi China, kemudian mereka mencari korban dengan menghubungi korban yang menjadi target sasaran.

Dengan alasan bahwa ada keluarga mereka yang sedang dalam masalah kemudian meminta imbalan dengan cara di transfer.

Untuk meyakinkan kalau mereka Polisi sebeneranya mereka melakukan Video Call dan menggunakan pakaian dinas Polisi Taiwan.

Tak heran dalam ekpose tersebut polisi mengamankan sejumlah pakaian Polisi Taiwan.(Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved