Tak Terima KPK Diintervensi, Mahasiswa Batam Gelar Aksi, Begini Reaksi Anggota DPRD Kota Batam

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus saja mendapatkan dukungan dari beberapa kalangan.

Editor: Eko Setiawan
Kompas.com
Tim Transisi KPK dibentuk untuk menganalisis poin-poin dalam revisi UU KPK yang telah disahkan 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus saja mendapatkan dukungan dari beberapa kalangan.

Gelombang dukungan itu pun terus berdatangan baik dari rakyat, mahasiswa, hingga akademisi.

Apalagi setelah keputusan pemerintah, baik lembaga ekskutif maupun legislatif, melakukan revisi terhadap undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Upaya itu dianggap sebagai salah satu cara untuk melemahkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) KPK ke depannya.

Tak tanggung-tanggung, aksi penolakan terhadap keputusan pemerintah merevisi undang-undang itu pun melebar ke Kota Batam.

UPDATE! Kondisi Terkini Kerusuhan di Wamena Papua, Aparat Siaga, 16 Warga Tewas & 65 Terluka

Hasil Liga 1 2019 - Gol Wawan Bawa Laga Badak Lampung FC vs Tira Persikabo Berakhir Imbang

Terbukti, Senin (23/9/2019) siang, ratusan mahasiswa Politeknik Negeri Batam pun mendatangi Gedung DPRD Kota Batam untuk menentang keputusan pemerintah itu.

"Jika KPK dikebiri, lembaga mana lagi yang akan menyikapi serius perihal korupsi?" kata Presma Politeknik Batam, Hafizh, saat ditemui usai aksi digelar.

Baginya, upaya pelemahan KPK ini tak ubahnya mengajak rakyat untuk kembali ke zaman orde baru, zaman dimana korupsi merajalela.

"Apa bedanya? Toh KPK ada untuk menyikapi bobroknya masa lalu. Maka lahirlah UU nomor 32 tahun 2002 itu," sambungnya.

Bahkan menurutnya, aksi ini adalah aksi pertama mahasiwa Politeknik Batam setelah lama tertidur.

"Memang pernah tahun 2008 terakhir. Ada case sedikit dan kami memang diminta untuk tidak bergerak dulu. Tapi sekarang kami tak bisa hanya diam," tegasnya lagi.

Pantauan Tribun di lokasi, tak jarang massa aksi sesekali menyanyikan lagu-lagu perjuangan.

Bahkan, jargon terkenal milik Widji Thukul pun acap kali diteriakan dalam setiap bait kata-kata yang keluar dari mulut para orator.

"Jika suara dibungkam maka hanya ada satu kata, lawan!" pekik seorang orator dengan lantangnya.

Bentrok Anggota TNI dengan Massa Mahasiswa Eksodus Papua di Jayapura, 1 Prajurit TNI Gugur

Mereka pun juga menampilkan sedikit teatrikal puisi dengan diiringi musisi kondang asal Batam, Mafia Kondang.

"Kami ingin terus menjaga api perlawanan dengan bermusik. Kali ini, kebetulan kami digandeng dengan kawan-kawan mahasiswa," kata Andri, vokalis Mafia Kondang.

Aksi ini pun akhirnya langsung disambut baik oleh Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto.

Bahkan, Nuryanto menjajikan untuk segera menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada pemerintah pusat. (tribunbatam.id/dipanusantara)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved