Tidak Diizinkan ke Toilet, Siswa Ini Dianggap Lancang, Dipukul Kepala Sekolah Kemudian Dikeluarkan
Izin ke Toilet Ditolak hingga Diajak Guru Duel, Siswa SMA Madrasah Malah Dikeluarkan dari Sekolah.
TRIBUN BATAM.ID - Karena berdebat dengan gurunya, RB, seorang siswa Madrasah Aliyah Izzatul Maarif di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dikeluarkan dari sekolahnya.
Kepala sekolah menilai, siswanya tersebut melanggar etika berat hingga yang bersangkutan diminta mencari sekolah lain.
Pemicunya sepele, siswa itu meminta izin buang air kecil namun ditolak guru hingga berujung pada perdebatan di kelas.
Buntutnya siswa dipukul guru hingga dikeluarkan dari sekolah secara tidak hormat.
Orangtua siswa, Pallaupa, pun bingung mendapat kabar anaknya tiba-tiba dikeluarkan dari sekolah menjelang semester.
Pallaupa berusaha mendatangi pihak sekolah di Dusun Tappina, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, untuk mempertanyakan kejelasan masalah itu.
Sayangnya, saat hendak ditemui, kepala MA dan guru tidak ada di sekolah.
• Kazakhstan Pasar Empuk Tujuan Ekspor, Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri: Jangan ke Singapura Terus
• Fintech P2P dan KUR Gerus Bisnis Gadai, Ini Strategi yang Dilakukan Pegadaian
• Anggota TNI Gugur di Jayapura Papua, Kapendam Cendrawasih : Pembacok Diduga Massa AMP
Padahal, orangtua siswa itu sudah menunggu di sekolah selama 3 jam untuk minta klarifikasi.
“Saya ini datang ke sekolah hendak mengkalarifikasi langsung dengan pihak sekolah, apa masalahnya anak saya tiba-tiba dikeluarkan dari sekolah.
Kalau alasannya hanya mendebat guru, menurut saya itu tidak cukuo beralasan mengeluarkan siswa dari sekolah,” kata Pallaupa kepada wartawan yang menemuinya di sekolah, Senin (23/9/2019).
Kronologi kejadian Pallaupa yang mengutip keterangan sepihak anaknya, mengaku pemicunya masalah sepele.
Awalnya, RB yang tengah belajar di kelas hendak buang air kecil karena mengaku kebelet.
Namun permintaan izin ke toilet itu ditolak guru. Alasannya guru itu khawatir RB malah bolos dari sekolah.
Guru dan siswa pun terlibat perdebatan di kelas hingga terlontar kata-kata yang dinilai kedua belah pihak tak layak.
“Mulanya saya minta izin buang kecil karena sudah tidak bisa tahan, namun tidak diizinkan.