Donald Trump Serang China di Sidang Umum PBB, Sentil Demo Hong Kong
China tidak hanya menolak untuk mengadopsi reformasi yang dijanjikan, tetapi juga menganut model ekonomi yang menghambat pasar besar-besaran
"Dunia sepenuhnya berharap bahwa pemerintah China menghormati perjanjian mengikat yang dibuat dengan Inggris dan terdaftar di PBB di mana China berkomitmen untuk melindungi kebebasan, sistem hukum dan cara hidup demokratis Hong Kong," kata Trump.
Dia menambahkan bahwa bagaimana China memilih untuk menangani situasi akan "mengatakan banyak tentang perannya di dunia di masa depan".
“Kita semua mengandalkan Presiden Xi sebagai pemimpin yang hebat,” katanya.
Namun, pernyataan Trump ini, oleh pengamat, dianggap sebagai upaya untuk "menjinakkan" kubu Demokrat yang terus berseteru dengan berbagai isu di dalam negeri AS.
Demonstrasi Hong Kong yang berlangsung selama hampir empat bulan saat ini menjadi "dagangan" politik sejumlah negara untuk menekan Beijing.
Parlemen Amerika Serikat, misalnya, menggagas regulasi khusus untuk membedakan perlakuan AS terhadap Hong Kong dengan China, termasuk kebijakan perdagangan.
Hal itu dinyatakan oleh Ketua Kongres AS Nancy Pelosi usai bertemua Joshua Wong.

Gagasan ini muncul setelah aktivis pro-demokrasi Hong Kong Joshua Wong terus melakukan kampanye terkait perjuangan mereka ke sejumlah negara, termasuk AS.
Hal ini menimbulkan kecaman terhadap Beijing dan mengingatkan negara-negara barat untuk tidak iku campur dan menegaskan bahwa Hong Kong adalah wilayah China.
Isu demonstrasi yang berawal dari penolakan RUU ekstradisi saat ini memang telah berubah menjadi isu politik, bahkan diarahkan menjadi isu anti-China.
Hal itu terlihat dari kasus pelecehan terhadap bendera China pada demonstrasi Minggu lalu, bendera China diinjak-injak dan disemprot dengan cat.
• Beijing Marah, Demonstran Hong Kong Injak-injak Bendera China saat Berdemo
