Gaya Unik Musisi Batam Tolak RKUHP, Gelar Konser di Pasir Putih

Polemik terhadap munculnya beberapa 'pasal karet' dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) juga membuat beberapa musisi di Batam beran

TRIBUNBATAM
Polemik terhadap munculnya beberapa 'pasal karet' dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) juga membuat beberapa musisi di Batam berang. 

TRIBUNBATAM.id - Polemik terhadap munculnya beberapa 'pasal karet' dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) juga membuat beberapa musisi di Batam berang.

Tak gentar, para musisi di Batam ini pun turut melakukan aksi penolakan perihal polemik itu.

"Siapa sih yang gak resah dengan munculnya pasal-pasal karet di dalam RKUHP itu? Ini cara kami untuk menyuarakannya lewat musik," kata Dika sebagai panitia acara Melodic Corner ke 16, Minggu (28/9/2019) malam.

Berkumpul di Pasir Putih Carnival Market Batam Centre, para musisi ini menampilkan beberapa pertunjukan musik yang menghibur sambil berorasi menyuarakan penolakannya terhadap RKUHP serta Undang-Undang (UU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hasil revisi.

"Kami juga tak ingin pemerintah melemahkan KPK. Siapa lagi yang akan mengawal para koruptor di Indonesia?" sambung Dika.

Dalam pertunjukan musik itu pula, panitia acara turut menyertakan kain putih berukuran bertuliskan "Menolak RKUHP".

"Di sana (kain putih) kami meminta teman-teman yang hadir untuk meninggalkan tanda tangan serta menuliskan pesan kepada pemerintah. Itu sebagai petisi yang akan kami kirim ke teman-teman di Jakarta," terang Dika sambil menjelaskan aksi penandatanganan itu merupakan bentuk aksi spontanitas.

Dika mengakui, sekitar 200 orang berkumpul di sana atas dasar solidaritas.

Mengingat banyaknya korban berjatuhan dalam aksi yang dilakukan di beberapa daerah.

"Ada yang meninggal, ada yang terluka. Acara ini juga sebagai dukungan moral untuk bangsa," tambah Dika.

Pertunjukan musik itu pun semakin terasa syahdu saat salah satu musisi membawakan lagu wajib nasional.

Sambil berangkulan, para penonton pun larut dalam lagu yang dibawakan.

"Merdeka. Hidup rakyat," teriak salah satu penonton.

Hampir puluhan musisi hadir dalam agenda itu dengan beberapa genre musik.

Bahkan beberapa di antara mereka percaya, musik adalah salah satu cara untuk menyuarakan aspirasi.

"Kita harus kreatif. Musik dan perlawanan itu panjang sejarahnya, tulis keresahan dalam lirik dan jadikan dia penuh makna," kata Andri, vokalis Mafia Kondang yang juga turut hadir dan tampil dalam acara itu. (dna)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved