Hong Kong Terus Membara, Kampanyekan Gerakan Anti-China dan Dapat Dukungan Global

Aksi demo Hong Kong semakin membara. Isu protes pemerintah kini bergeser dan secara terang-terangan melakukan gerakan anti-China

South China Morning Post
Demo Hong Kong kembali membara, Minggu (29/9/2019), dengan isu gerakan anti-China. Aksi demo juga meluas secara global 

Mereka membangun barikade dengan troli dan tong sampah dan puing-puing lainnya dan melemparkan bom molotov ke polisi di stasiun metro Wan Chai.

PENDEMO MEMBAKAR BENDERA CHINA:

Setidaknya satu bom bensin mendarat di halaman kantor pemerintah pusat dan beberapa jendela hancur oleh lemparan batu.

Polisi juga melakukan beberapa penangkapan, dan jumlah orang yang ditangkap belum diketahui.

Meriam air menembakkan air dengan zat pewarna biru yang tujuannya untuk menandai para pendemo.

Beberapa toko tutup dan pendemo juga merusak gerai McDonalds dengan alasan bahwa pemilik franchise-nya adalah pengusaha pro-China.

Gerai McDonalds jadi sasaran pendemo

Sekitar 200 pendukung China mengenakan T-shirt merah berkumpul di atas Victoria Peak, menghadap ke pelabuhan, sekitar tengah hari.

Mereka menyanyikan lagu kebangsaan Tiongkok dan meneriakkan "Aku cinta China".

Angela, seorang ibu rumah tangga berusia 40-an, dengan sebuah stiker bendera China di pipinya mengatakan para pengunjuk rasa adalah "penjahat".

"Jika pemerintah mengambil tindakan kekerasan saya tidak keberatan," katanya. "Kami telah cukup toleran. Saya pikir saya memiliki masalah emosional karena kerusuhan. Karena tidak aman untuk keluar rumah."

Sehari sebelumnya, demonstran juga mencoba memprovokasi markas militer China di Hong Kong, namun cepat dibubarkan oleh polisi.

China sendiri menolak tuduhan bahwa mereka melakukan intervensi terhadap Hong Kong dan menuduh pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, menjadi provokator sentimen anti-Cina.

Demo di Negara Lain

Aksi demo mendukung Hong Kong di Sidney, Australia (AFP)

Aksi demo ini juga terus dikampanyekan aktivis Hong Kong ke seluruh dunia.

Mereka mengklaim 74 kota dari lebih 20 negara akan ikut melakukan aksi “Stand with Hong Kong” dan melakukan aksi anti-totalitarian” yang ditujukan kepada China.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved