Hong Kong Terus Membara, Kampanyekan Gerakan Anti-China dan Dapat Dukungan Global

Aksi demo Hong Kong semakin membara. Isu protes pemerintah kini bergeser dan secara terang-terangan melakukan gerakan anti-China

South China Morning Post
Demo Hong Kong kembali membara, Minggu (29/9/2019), dengan isu gerakan anti-China. Aksi demo juga meluas secara global 

Aksi terjadi di sejumlah kota di Australia, terbesar di Sidney, Minggu.

Mereka meniru aktivis Hong Kong, mengenakan pakaian hitam dan menggunakan masker.

Plakat menggambarkan Presiden Cina Xi Jinping dengan tanda salib di wajahnya juga cukup banyak ditampilkan pendemo.

Lebih dari 1.000 orang berdemonstrasi di Sydney, menandakan aksi stand with Hong Kong secara global.

Beberapa pemrotes memegang papan bertuliskan "Selamatkan Hong Kong" dan "Hentikan tirani", sementara yang lain membawa payung kuning atau membagikan berbagai plakat.

Sementara para pendukung pro-Cina menjauh, untuk menghindari terulangnya bentrokan yang berkobar bulan lalu.

Bill Lam (25) yang ikut demonstrasi di Hong Kong sebelum pindah ke Sydney untuk belajar dua bulan lalu mengatakan, para pemrotes menjadi "sangat putus asa" dan hanya ingin pihak berwenang menghormati "hak asasi manusia mereka".

"Saya pindah ke sini tetapi saya ingin mendukung mereka dari Australia," katanya kepada Kantor Berita AFP.

"Saya merasa sangat sedih setiap malam karena saya menonton video langsung (dari Hong Kong) di Facebook dan beberapa media sosial."

Frankie Lo (47) mengatakan, dia telah tinggal di Australia selama bertahun-tahun, tetapi terus sangat peduli dengan situasi di rumah.

"Kami masih percaya pada satu negara, dua sistem tetapi mereka hanya harus mengikuti hukum dasar. Ini bukan soal kemerdekaan," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved