Siswa SMP Tewas Dihukum Guru, 15 Menit Berdiri lalu 20 Kali Lari Keliling Halaman Sekolah
Siswa Kristen 46 Mapanget Barat, Manado, tewas saat dihukum gurunya karena terlambat sekolah, Selasa (1/10/2019).
TRIBUNBATAM.id - Siswa Kristen 46 Mapanget Barat, Manado, tewas saat dihukum gurunya karena terlambat sekolah, Selasa (1/10/2019).
Siswa itu adalah Fanly Lahingide.
Fanly Lahingide adalah Warga Perumahan Tamara, Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VIII, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut.
Ia meninggal dunia setelah dirinya diberi ganjaran lari memutari lapangan sekolah oleh oknum guru.
Diketahui sebelumnya, siswa SMP ini terlambat datang ke sekolah, Selasa (1/10/2019) pagi, selanjutnya diberi ganjaran oleh oknum guru untuk berlari memutari lapangan sekolah.
Berikut ini 7 fakta Fanly Lahingide, siswa SMP yang tewas setelah dihukum gurunya.
1. Datang Terlambat
Diketahui Fanly Lahingide terlambat datang ke sekolah.
Belum diketahui pasti apa alasan Fanly Lahingide terlambat datang ke sekolah.
Apakah ia terlambat karena telat bangun, atau karena alasana lain.
Namun, Fanly Lahingide pada Selasa pagi itu berbaris bersama dengan temen-teman lainnya.
Ya bukan cuman Fanly Lahingide yang terlambat pada Selasa kemarin, tapi ada juga teman-temannya.
Sebagai ganjaran, Fanly Lahingide pun mendapat hukuman dari gurunya CS (58).
2. Disuruh Berdiri di Panas
Salah satu rekan korban bernama Betran (14), warga Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, dalam pengakuannya menceritakan kronologis kejadian saat korban dan dirinya serta beberapa teman mereka dihukum.
"Jadi waktu itu kami terlambat ke sekolah, dan dipanggil nama-nama kami oleh Mem," ujarnya.