Paman Bunuh Keponakan di Batam, Psikolog Sarankan Pelaku Tes Kejiwaan

Kasus penikaman seorang balita oleh paman kandungnya sendiri di Kampung Ubi, Teluk Bakau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, membuat geger warga.

Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Dodi Pace Simamora (27) diamankan warga setelah mencoba bunuh diri dengan menggunakan pisau yang sama setelah menusuk ponakannya sebanyak tiga kali. 

Paman Bunuh Keponakan Sendiri di Nongsa Batam, Ini Analisa Salah Satu Psikolog

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kasus penikaman seorang balita oleh paman kandungnya sendiri di Kampung Ubi, Teluk Bakau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, membuat geger warga.

Pasalnya, Dodi (pelaku) tanpa belas kasih menikam korban, SE, sebanyak tiga kali tepat di bawah pokok nangka tak jauh dari rumah korban.

Menurut beberapa warga, Dodi diduga memiliki penyakit kejiwaan. Karena sesaat sebelum melakukan aksi bejatnya, dia terlihat seperti orang marah dan mengoceh sendiri sambil terus menggendong korban.

UMKM Masyarakat Tanjung Gundap Berdayakan Ibu Rumah Tangga, Jualan Snack Bantu Ekonomi Keluarga

Kasus Korupsi Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Abu Bakar Disidang, Johanes Kodrat Menghilang

"Macam orang gila dia," kata Bella, saksi mata kejadian itu, belum lama ini.

Tentu hal ini pun menyita perhatian banyak pihak, salah satunya seorang psikolog di Batam, Cevy Amalia.

Saat dihubungi, Senin (7/10/2019) malam, Cevy pun memberikan analisanya perihal kejadian ini.

"Ini harus didiagnosa terlebih dahulu, karena tentu banyak faktor pelaku dapat berbuat setega itu," katanya tegas.

VIDEO - Soerya Respationo Serahkan Berkas Pendaftaran Pilgub, Romo: Saya Konsisten Daftar Gubernur

Belum Banyak yang tahu, Ini Perbedaan Subwoofer Aktif dan Pasif

Cevy menuturkan, bisa jadi ini pengaruh kejiwaan akibat ada beberapa permasalahan yang tidak dapat diterima oleh batin si pelaku.

"Dari kajian psikologi, salah satunya piramida Abraham Maslow jika kebutuhan fisiologisnya tidak terpenuhi bisa jadi dia akan berbuat demikian," sambungnya.

Menurutnya lagi, jika setelah didiagnosa memang terdapat penyakit skizofrenia, berarti pelaku sendiri terbukti mengalami gangguan kejiwaan.

Bahkan, dia menganjurkan pihak terkait untuk melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku.

Sebab, secara logika, tentu ada penyebab dari setiap tindakan yang dilakukan.

"Jika seperti ini, tentu ada diagnosa khusus. Dan harusnya dilakukan pengecekan," tambahnya. (tribunbatam.id/dipanusantara)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved