Antrean BBM Masih Terjadi di SPBU Tanjungpinang, Begini Keluhan Pengawas Soal Pertamina
Kelangkaan BBM di Kota Tanjungpinang masih terjadi di SPBU Kilometer 8 Atas, Selasa (8/10/2019). Begini keluhan pengawas SPBU tersebut.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Thom Limahekin
Kondisi tersebut juga dikeluhkan oleh pihak SPBU.
Para pelaku usaha SPBU juga sudah duduk menanyakan hal tersebut kepada pihak Pertamina.
"Level manager udah pada ke Pertamina juga, menanyakan hal itu.
Agar jangan sampai ada antrean panjang.
Nah, tapi apa hasilnya saya gak tahu, soalnya level manager," ucap Hendi.

Di tengah kelangkaan Solar seperti ini, Hendi memastikan tidak menemukan kendaraan yang tankinya sengaja dimodifikasi agar bisa diisi dengan Solar dalam jumlah yang lebih banyak.
"Kalau itu belum ada.
Kalau ada ditemukan, kita selalu tegaskan, baik security maupun petugas pengisian pasti akan menolak.
Apalagi sesuai aturan sudah jelas.
Kalau kendaraan roda 4 batas maksimal sampai 40 liter, kalau kendaraan roda 6 itu 60 liter," sebut Hendi.
• TAK Cuma Solar, di Sejumlah SPBU Tanjungpinang Premium Juga Kosong
• Kuota Solar Dari Pertamina Sudah Over Kapasitas Tapi Antrian di SPBU Masih Terjadi, Ada Apa?
Jenis bahan bakar yang diperbolehkan untuk diisi di wadah drum atau jeriken hanyalah Pertamax.
"Jadi kalau generator kecil sekalipun isi Premium juga kita gak kasih," kata Hendi.
Ketika ditanyakan kembali soal pengawasan pihak SPBU untuk mengantisipasi kendaraan roda empat maupun roda enam yang datang berulang kali Solar dan Premium subsudi, Hendi mengaku agak susah memantaunya.
"Kalau soal pengawasan melihat kendaraan satu-per satu susah juga.
Kita gak bisa pastikan dan ingat kendaraannya atau sopirnya.
Apalagi kita perusahaan, pastinya pingin BBM yang dijual cepat habis.
Namun tetap, dengan syarat dalam pengisian sesuai prosedur," tegas Hendi. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)