Antrean BBM Masih Terjadi di SPBU Tanjungpinang, Begini Keluhan Pengawas Soal Pertamina

Kelangkaan BBM di Kota Tanjungpinang masih terjadi di SPBU Kilometer 8 Atas, Selasa (8/10/2019). Begini keluhan pengawas SPBU tersebut.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA
Suasana antrian kendaraan yang sedang mengisi Bahan Bakar Minyak jenis Solar, di SPBU yang berada di Kolometer 8 atas, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG  Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi masih terjadi di Kota Tanjungpinang, Selasa (8/10/2019) siang.

Kelangkaan ini misalnya terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Tanjungpinang di Kilometer 8  Kecamatan Bukit Bestari.

Di SPBU tersebut, Solar dinyatakan habis.

Hal itu terlihat dari plang pengumuman yang dipasang oleh pihak SPBU.

BBM Bersubsidi Langka di Batam, Kapolres Sebut Ada Pembatasan di Sejumlah SPBU, Ini Alasannya

Kenapa Premium di Sejumlah SPBU Tanjungpinang Sampai Kosong?

Pengawas SPBU, Hendi mengatakan, memang sudah sebulan terakhir BBM jenis Solar sudah terlihat langka.

Sebab, jumlah armada truk Pertamina yang mengantar bahan bakar ini terbatas.

"Soalnya, kadang Solar masuk itu pun tidak menentu.

Kadang jam 10 pagi, pernah juga baru sampai jam 4 sore," sebut Hendi. 

Foto Sejumlah SPBU tidak menjual lagi premium
Foto Sejumlah SPBU tidak menjual lagi premium (tribunbatam.id/Argianto DA Nugroho)

SPBU di bawah naungan PT. Bintan Sumber Sejahtera ini mendapat jatah kuota Solar tidak menentu.

"Kalau kuotanya tak tentu juga.

Kadang 8 ton, ada juga dapat 10 ton, pernah juga banyaknya sampai 18 ton," sebut Hendi.

Selain kuota yang tidak menentu, Solar bersubsidi itu pun didapatkan setiap hari.

"Dua hari sekali ada, sehari sekali ada tapi jarang betul.

Bahkan per minggu sekali juga ada. Kalau kita perusahaan kan pasti maunya setiap hari," ujar Hendi.

Pengendara Bosan Setiap Hari Antrian Terjadi di SPBU Toapaya, DKUPP: Jika Melanggar Kami Tindak

Wakapolda Kepri Beri Peringatan Mafia BBM, Soal Antrian Panjang di SPBU Karena Keterlambatan

Kelangkaan Solar terjadi yang juga membuat antrean panjang di SPBU tersebut.

Kondisi tersebut juga dikeluhkan oleh pihak SPBU.

Para pelaku usaha SPBU juga sudah duduk menanyakan hal tersebut kepada pihak Pertamina.

"Level manager udah pada ke Pertamina juga, menanyakan hal itu.

Agar jangan sampai ada antrean panjang.

Nah, tapi apa hasilnya saya gak tahu, soalnya level manager," ucap Hendi.

Sejumlah kendaraan terlihat mengantre untuk mendapatkan BBM jenis solar di Tanjungpinang. Lagi-lagi stok solar di Tanjungpinang mengalami kekosongan di sejumlah SPBU, Senin (7/10/2019).
Sejumlah kendaraan terlihat mengantre untuk mendapatkan BBM jenis solar di Tanjungpinang. Lagi-lagi stok solar di Tanjungpinang mengalami kekosongan di sejumlah SPBU, Senin (7/10/2019). (TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA)

Di tengah kelangkaan Solar seperti ini, Hendi memastikan tidak menemukan kendaraan yang tankinya sengaja dimodifikasi agar bisa diisi dengan Solar dalam jumlah yang lebih banyak.

"Kalau itu belum ada.

Kalau ada ditemukan, kita selalu tegaskan, baik security maupun petugas pengisian pasti akan menolak.

Apalagi sesuai aturan sudah jelas.

Kalau kendaraan roda 4 batas maksimal sampai 40 liter, kalau kendaraan roda 6 itu 60 liter," sebut Hendi.

TAK Cuma Solar, di Sejumlah SPBU Tanjungpinang Premium Juga Kosong

Kuota Solar Dari Pertamina Sudah Over Kapasitas Tapi Antrian di SPBU Masih Terjadi, Ada Apa?

Jenis bahan bakar yang diperbolehkan untuk diisi di wadah drum atau jeriken hanyalah Pertamax.

"Jadi kalau generator kecil sekalipun isi Premium juga kita gak kasih," kata Hendi.

Ketika ditanyakan kembali soal pengawasan pihak SPBU untuk mengantisipasi kendaraan roda empat maupun roda enam yang datang berulang kali Solar dan Premium subsudi, Hendi mengaku agak susah memantaunya.

"Kalau soal pengawasan melihat kendaraan satu-per satu susah juga.

Kita gak bisa pastikan dan ingat kendaraannya atau sopirnya.

Apalagi kita perusahaan, pastinya pingin BBM yang dijual cepat habis.

Namun tetap, dengan syarat dalam pengisian sesuai prosedur," tegas Hendi. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved