Presiden Jokowi Bertemu PM Lee di Singapura, Bahas Soal Udara Kepri Hingga Nongsa Digital Park
Kami telah mencapai banyak hal bersama selama masa jabatan pertama Presiden Jokowi dan saya berharap untuk mempertahankan jalur positif ini
TRIBUNBATAM.ID, SINGAPURA - Ikatan bilateral antara Singapura dan Indonesia berada dalam "kondisi yang baik", kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong kepada media setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo menjelang dilantik untuk periode kedua, pertengahan Oktober ini.
PM Lee dalam jumpa pers bersama itu mengatakan bahwa hubungan ke dua negara ini bahkan dalam "multi-faceted" dan melangkah maju", demikian dilansir TribunBatam.id dari Channel News Asia.
"Hubungan bilateral dalam kondisi baik , kita dalam multi-faceted (berbagai bidang) dan berwawasan ke depan," kata Lee.
"Kami telah mencapai banyak hal bersama selama masa jabatan pertama Presiden Jokowi dan saya berharap untuk mempertahankan jalur positif ini dan meneruskannya ke masa jabatan keduanya," kata PM Lee.
• Polisi Thailand Tangkap Seorang Pria Gara-gara Tagar di Facebook
• 2020 Kontrak ATB di Batam Berakhir, Warga Batam Berikan Sejumlah Pendapat Mereka
• Polisi Sampai Takjub Temukan Pengendara dengan Plat Nomor Tercantik, Ini Cerita Unik di Baliknya
Presiden Jokowi berada di Singapura untuk kunjungan dua hari sebagai bagian dari Retret Pemimpin Singapura-Indonesia.
Ini adalah pertemuan atau Retret keempat PM Lee dengan Jokowi dan yang pertama sejak pemilihan kembali presiden Indonesia pada Pemilu Mei lalu.

Jokowi yang akan dilantik pada 19 atau 20 Oktober ini juga dengan mantap mengatakan dalam jumpa pers tersebut, "Mari kita terus bekerja bersama untuk kemakmuran kedua negara dan rakyat kita."
Dalam kunjungan itu, Jokowi didampingi oleh ibu negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah anggota delegasi Indonesia, yang mencakup menteri dan pejabat.
Delegasi Singapura termasuk Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Heng Swee Keat, Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Teo Chee Hean, serta menteri kabinet lainnya ikut hadir dalam pertemuan yang akrab tersebut.
Dalam pertemuan itu, ada sejumlah hal yang menjadi pembicaraan dan perjanjian kedua kepala negara.
1. Penukaran Data Elektronik dan Kearsipan
konferensi pers tersebut dilakukan setelah penandatanganan perjanjian pertukaran data elektronik untuk memfasilitasi dan mengamankan perdagangan melalui hubungan National Single Windows dari kedua negara, serta Nota Kesepahaman (MOU) tentang kearsipan nasional kedua negara.
Perjanjian tersebut menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk mempromosikan lingkungan bisnis yang mulus, tanpa kertas dan aman bagi perusahaan yang terlibat dalam perdagangan bilateral.
Perjanjian itu ditandatangani oleh Wakil Menteri dan Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat dan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indfrawati.
Penandatanganan disaksikan oleh PM Lee dan Presiden Jokowi.
