PWI Sebut Istana Tak Ada Bantahan Soal Cover Jokowi dan Hidung Panjang 'Yang Keberatan Ali Ngabalin'

Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ilham Bintang, menuturkan tak ada masalah dalam cover Majalah Tempo yang menunjukkan gambar

|
Capture Indonesia Lawyers Club
Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ilham Bintang menuturkan tak ada masalah dalam cover Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Majalah Tempo beberapa waktu lalu. 

"Nama saya disebut," ujar Ali Ngabalin.

"Tuhan juga disebut setiap hari," kata Karni Ilyas.

Namun Ali Ngabalin tetep bersikeras berbicara.

"Saya mau bilang, prinsip Pak Jokowi itu 'Lamun sira sekti, aja mateni', 'meski anda sakti, tapi jangan membunuh', kalau dia mau melakukan sesuatu bisa," sebut Ali Ngabalin.

"Pak Jokowi juga enggak suka kalau orang terlalu banyak omong," ujar Ilham.

Tampak Karni Ilyas berusaha menghentikan Ali Ngabalin untuk terus memotong ucapan Ilham.

"Orang tidak protes itu bukan berarti tidak ada masalah, tapi orang itu tidak mau cari masalah," kata Ali Ngabalin tak menghiraukan Karni Ilyas.

"Ngabalin begini, saya mengatakan Anda satu-satunya orang yang saya dengar, begitu gigih membela Jokowi, dan itu sah. Anda tadi Anda menyebut Abdi Dalem. Nah persoalan pada Mas Budi ini, atau teman Tempo melaksanakan produk jurnalistik. Dan Anda tahu enggak peran wartawan di dalam bangsa ini?," ujar Ilham melihat ke arah Ali Ngabalin.

Karni Ilyas kembali meluruskan agar Ilham tidak meladeni ucapan Ali Ngabalin.

"Anda juga jangan ngeledeki, kaya orang ngobrol, Anda ngehadepnya ke sini," perintah Karni Ilyas yang kemudian diteruskan oleh Ilham.

Ali Ngabalin Vs Budi Setyarso

Sebelumnya, Ali Ngabalin melayangkan protes ke Budi terkait isi dalam Majalah Tempo.

Ia mempertanyakan penggunaan diksi dalam majalah Tempo yang menyinggung adanya buzzer di istana.

"Kenapa justru Tempo menggunakan diksi dan narasi yang justru memecahkan pembaca dan tidak merepresentasikan suara publik?," tanya Ali Ngabalin.

"Anda menuduh presiden mengendalikan buzzer-buzzer itu, Anda menuduh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membayar buzzer? Terkutuk saudara menggunakan kezaliman dalam pilihan-pilihan itu," ujar Ali Ngabalin.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved