Bertemu dengan Wakil Beijing, Trump Beri Sinyal Positif Perundingan Dagang AS dan China
Trump melalui akun Twitternya memberikan gambaran positif tentang perundingan kedua negara dan disebutnya mencapai kesepakatan yang baik.
TRIBUNBATAM.ID, WASHINGTON - Harapan adanya kesepakatan perdagangan parsial antara Amerika Serikat dengan China meningkat karena Presiden AS Donald Trump bersiap untuk bertemu dengan Wakil PM China Liu He, Jumat ini waktu setempat.
Kendati demikian, hingga saat ini belum jelas benar butir-butir kesepakatan antara delegasi China dan AS yang berunding sepanjang Kamis.
Pertemuan Donald Trump dan Liu He di Gedung Putih ini merupakan akhir putaran pembicaraan terakhir sekaligus akan menentukan keputusan AS, apakah akan tetap memberlakukan tarif baru yang mulai berlaku Selasa pekan depan.
Hingga berita ini diturunkan, Jumat malam WIB (Jumat pagi waktu AS), pertemuan Trump dengan Liu He belum terjadi.
• Oksana Mengaku Terpaksa Gadaikan Cincin Pernikahan untuk Biaya Kelahiran, Raja Kelantan Membantah
• Demonstran Hong Kong Peringati HUT Taiwan, Propagandakan Kembali Republik China
• Kasus NBA Membuat Banyak Perusahaan Asing di China Waswas. Bisnis Bisa Hancur Hanya dalam Sehari
Namun, sebelumnya, Trump melalui akun Twitternya memberikan gambaran positif tentang perundingan kedua negara dan disebutnya mencapai kesepakatan yang baik.
Perundingan dimulai dari pertemuan delegasi China dengan rekannya dari AS, Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, untuk membahas perang dagang AS vs China yang sudah berlangsung selama 15 bulan.
Mengutip South China Morning Post, delegasi China tetap fokus pada pembahasan tarif dan masalah perdagangan antara kedua negara, termasuk rencana pembelian produk pertanian AS serta kebijakan tarif.
Namun, sejumlah isu ikutan ikut membayangi hubungan kedua negara, mulai dari kriris demonstrasi Hong Kong, sikap AS terkait pelanggaran HAM di Xinjiang serta permintaan Trump agar Beijing menyelidiki bisnis Joe Biden di China.
Trump saat ini menghadapi penyelidikan kongres yang berujung pemakzulan terkait isu Jope Biden yang akan menjadi saingan terberatnya pada Pilpres 2020 nanti.
Trump dituduh melanggar konstitusi karena meminta bantuan negara lain untuk kepentingan politiknya setelah ia meminta Presiden Ukraina terpilih untuk menyelidiki bisnis Joe Biden.
Percakapan telepon yang berlangsung pada 25 Juli itu kemudian diungkap oleh sumber intelijen AS.
Pertemuan AS dengan China ini dapat membuka jalan bagi pertemuan puncak antara Trump dan Xi Jinping di sela-sela KTT Pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik pada 17 November di Chili.
Selama hampir 15 bulan, perundingan kedua negara raksasa ini selalu berakhir dengan kebuntuan yang membuat ekonomi global dilanda ketidakpastian.
Juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang mengatakan pada hari Jumat bahwa Beijing berharap untuk mencapai kemajuan "berdasarkan saling menghormati dan kesetaraan".
Namun, The New York Times melaporkan bahwa para pejabat AS sedang mempertimbangkan berbagai pilihan kebijakan yang dapat lebih menekan ekonomi Tiongkok dan memaksa negara itu untuk mengubah struktur ekonominya.