Bukan Aidit, 2 Sosok Misterius Inilah Pentolan PKI Sesungguhnya, 1 Orang Mayatnya Pernah Diawetkan
Namun rupanya, DN Aidit hanyalah anak bawang dalam PKI. Terlebih, ketika bertemu dengan dua pentolan yang sesungguhnya.
Bukan Aidit, 2 Sosok Misterius Inilah Pentolan PKI Sesungguhnya, 1 Orang Mayatnya Pernah Diawetkan
TRIBUNBATAM.id - Kita harus lebih cepat, kita harus mendahului jangan didahului, begitu petikan kalimat DN Aidit, tokoh politik Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti dikutip dalam Film G30s PKI.
Dikuti dari Wikipedia, Dipa Nusantara Aidit, lahir di Tanjung Pandan, Belitung, 30 Juli 1923 dan meninggal di Boyolali, Jawa Tengah, 22 November 1965 pada umur 42 tahun.
Aidit adalah seorang pemimpin senior Partai Komunis Indonesia (PKI).
Lahir dengan nama Ahmad Aidit di Pulau Belitung, ia akrab dipanggil "Amat" oleh orang-orang yang akrab dengannya.
Aidit mendapat pendidikan dalam sistem kolonial Belanda.
Dalam sejarah, selama ini, Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit sellau dikira menjadi pimpinan dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Namun rupanya, DN Aidit hanyalah anak bawang dalam PKI.
Terlebih, ketika bertemu dengan dua pentolan yang sesungguhnya.
Mereka adalah Muso Manowar atau Munawar Muso alias Musso dan Alimin bin Prawirodirdjo.
Dalam pertemuan itu mereka membahas aksi berupa pemogokan hingga angkat senjata yang bakal dilakukan oleh kaum tani serta buruh.
Tujuannya ialah melancarkan aksi pemberontakan di seluruh nusantara kepada pendudukan Belanda.
Rencana itu lantas harus disampaikan kepada wakil Komunis Internasional (Komintern) yang berada di Singapura.
PKI lantas mengirim Alimin dan Musso ke Singapura.
Komintern di Singapura menindaklanjuti rencana pemberontakan tersebut dengan memberangkatkan keduanya ke Moskow, Uni Soviet.