Breaking News

Oknum Guru Diduga Ajarkan Paham Radikal di Bintan, Tamsir : Sudah Kami Panggil

Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan akan datang ke sekolah serta memanggil sejumlah orang tua wali murid.

tribunbatam/istimewa
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. 

TRIBUNBINTAN.com,BINTAN - Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri diduga ajarkan paham radikalisme kepada muridnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, tenaga pengajar di salah satu sekolah ini menyampaikan Pancasila hanya untuk diketahui, tidak untuk dipedomani.

Dari penjelasan salah seorang orang tua murid, oknum guru itu menyebutkan kalau Pancasila sudah tidak relevan di Indonesia.

Tidak hanya itu, para siswa diajarkan untuk tidak menghormati bendera merah putih.

"Informasi ini sudah merebak di wali murid. Termasuk anak saya juga mengadu kepada saya bahwa ada bendera selain merah putih yang harus dihormati," ujar salah seorang wali murid yang tidak ingin menyebutkan namanya, Jumat (18/10/2019).

Ia berharap agar hal ini segera di tindaklanjuti oleh Dinas terkait, agar oknum guru tersebut segera diberhentikan sebagai tenaga pengajar.

Terpapar Paham Radikalisme, Polri Sebut Polwan Bripda NOS Terafiliasi Jaringan Teroris JAD Bekasi

Kodim 0317 TBK Ingatkan Ratusan Siswa Akan Bahaya Paham Radikalisme dan Terorisme

6 Fakta Penangkapan Polwan Polda Maluku Utara yang Diduga Terpapar Paham Radikalisme

Mereka khawatir psikis anak mereka akan terancam akan pemahaman Pancasila yang benar harus diajarkan kepada anak, bukan untuk mengajarkan paham radikalisme.

Kadis Panggil Kepsek dan Guru

Informasi oknum guru yang diduga mengajarkan paham radikalisme ke pelajar sampai ke telinga Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bintan, Tamsir.

Ia mendapat informasi itu dari pejabat Polres Bintan.

Tamsir bahkan sudah memanggil Kepala Sekolah (Kepsek) dan oknum guru itu Jumat (18/10) pagi.

Dari pengakuan tenaga pengajar itu, ia membantah telah mengajarkan paham radikalisme kepada muridnya.

Hal ini kemudian dipertegas dengan keterangan Kepala Sekolah.

“Kami panggil untuk meluruskan kabar itu. Kepala sekolah membantah kabar itu. Selain melihat yang bersangkutan mengajar, ruangan kepala sekolah berada dekat ruangan guru itu,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan datang ke sekolah serta memanggil sejumlah orang tua wali murid.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved