Kisah Abidin Hasibuan Bos PT Sat Nusapersada, Peran Besar Jusuf Kalla Tetapkan Batam FTZ Menyeluruh

Jasa Jusuf Kalla untuk Batam, penetapan status FTZ menyeluruh. Bos PT Sat Nusapersada, Tbk Abidin Hasibuan

|
TRIBUNBATAM.ID/DEWI HARYATI
Direktur Utama PT Sat Nusapersada Tbk, Abidin Hasibuan dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat peresmian ekspor perdana produk smarthome router ke Amerika Serikat, Sabtu (2/2/2019) 

TRIBUNBATAM.id - Minggu (20/10/2019) seiring pelantikan Presiden Jokowi, adalah hari terakhir Jusuf Kalla menjabat Wapres RI.

Selama duduk di pemerintahan, Jusuf Kalla memiliki jasa besar terhadap Batam, terutama dalam penentuan status free trade zone (FTZ) menyeluruh.

Jasa Jusuf Kalla mengenai status Batam seperti diungkapkan bos PT Sat Nusapersada, Tbk Batam sekaligus Dewan Kehormatan Apindo Kepri Abidin Hasibuan.

Abidin Hasibuan menilai Jusuf Kalla merupakan sosok yang tegas dan sangat peduli dengan investasi.

“Saya kenal beliau sejak 2001 semasa Presiden Gus Dur. Pak Jusf Kalla menjadi menteri,” ujar Abidin Hasibuan kepada Tribunbatam.id.

Saat itu Abidin Hasibuan menjabat Ketua Apindo Kepri.

Perkenalan Abidin dengan Jusuf Kalla berlangsung hingga sekarang.

Pada 2003, status Batam ditetapkan menjadi FTZ enclave dengan keluarnya PP 63 tahun 2003.

Sedangkan pengusaha menginginkan Batam menjadi FTZ menyeluruh agar investasi tumbuh dan mempunya daya saing dengan negara lain.

Jusuf Kalla selanjutnya menjabat Wakil Presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Meski sudah menjabat Wapres, Jusuf Kalla tetap ingat Abidin.

“Setiap ketemu di acara saya selalu di panggil. Abidin gimana Batam. Beliau selalu menanyakan kabar Batam,” tambah Abidin.

MESKI Pensiun, 4 Hak dan Fasilitas Ini Akan Tetap Melekat Pada Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla

Ada kenangan yang tidak bisa Abidin lupakan.

Sekitar 2005, Juusf Kalla memimpin rapat kabinet terbatas ketika Presiden SBY di Jepang.

Rapat itu membahas mengenai kondisi Batam dan merumuskan cara agar investasi di Batam tumbuh.

“Jadi waktu rapat itu Pak Kalla sangat tegas. Kondisi di Batam sudah bercampur perumahan adalah salah pemerintah. Dan langsung diputuskan Batam FTZ menyeluruh,” ujar Abidin.

Sepulang dari Jepang, SBY setuju penetapan FTZ menyeluruh bagi Batam pada 2006.

Berlanjut menjadi Wapres di era Jokowi, Jusuf Kalla tetap konsisten dan peduli investasi.

“Beliau orangnya ceplas-ceplos, konsisten dan memori ingatannya luar biasa,” ujar Abidin.

Jusuf Kalla sudah 4 kali berkunjung ke PT Sat Nusapersada, Tbk.

Kalla juga hadir ketika Sat Nusapersda kerjasama dengan Pegatron lakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat.

Kalla sangat ingin hadir karena Indonesia mampu ekspor smartphone ke Amerika Serikat.

Saat itu Abidin menyampaikan mahalnya tarif kontainer dari Batam menjadi kendala bagi investor.

Mendengar keluhan itu, Kalla langsung ingin meninjau kondisi pelabuhan Batuampar meski sebelumnya tanpa ada agenda.

Kalla memerintahkan segera memperbaiki pelayanan di pelabuhan Batuampar dan mencari persoalan mengenai mahalnya biaya kontainer dari Batam.

Abidin yakin, meski Kalla akan tetap menjadi tokoh nasional meski tidak lagi menjabat wakil presiden. “Susah cari orang kayak beliau. Tapi saya yakin beliau tetap menjadi tokoh nasional,” ujar Abidin.

Abidin terakhir bertemu dengan Kalla sekitar 15 Agustus 2019. Kalla berpesan Batam tidak perlu ribut lagi karena antara BP Batam dengan Pemko Batam sudah satu pintu.

Kalla menegaskan status Batam tetap FTZ menyeluruh, KEK sifatnya menambah fasilitas.

“Pesan beliau Batam harus dikelola dengan baik. Potensinya bagus. Jadi kita hutang budi sama beliau. Itu yang tidak bisa saya lupakan dari sosok Jusuf Kalla,” ujar Abidin.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved