5 FAKTA Dokter Terawan yang Ditolak Keras Jadi Menkes, Kontroversi hingga Pernah Dipecat IDI

5 FAKTA Dokter Terawan yang Ditolak Keras Jadi Menkes, Kontroversi hingga Pernah Dipecat IDI

Tribunnews/Irwan Rismawan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019) 

5 FAKTA Dokter Terawan yang Ditolak Keras Jadi Menkes, Kontroversi hingga Pernah Dipecat IDI

TRIBUNBATAM.id - Dokter Terawan Agus Putranto dilantik menjadi Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/10/2019) kemaren.

Pemilihan Dokter Terawan sebagai Menkes ternyata tidak disetujui oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Surat tersebut ditandatangi oleh Dr Broto Wasiswto DTM&H, MPH selaku ketua MKEK.

Dalam surat tersebut dituliskan alasan MKEK tidak menyarankan Dokter Terawan, karena yang bersangkutan masih dikenakan sanksi akibat pelanggaran kode etik kedokteran.

Berikut penggalan isi surat dari MKEK kepada Presiden Jokowi:

Bila diperkenankan kami ingin menyarankan agar dari usulan calon-calon tersebut (nama menteri kesehatan) mohon kiranya Bapak Presiden tidak mengangkat Dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) sebagai Menteri Kesehatan.

Adapun alasan yang mengirigi saran kami adalah karena Dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) sedang dikenakan sanksi akibat melakukan pelanggaran etik kedokteran.

Sanksi tersebut tertera dalam Keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran PB IDI No.009320/PB/MKEK-Keputusan/02/2018 tanggal 12 Februari 2018.

Pelanggaran kode etik tersebut terkait dengan terapi cuci otak atau Digital Substraction Angiography (DSA) yang diperkenalkan Dokter Terawan.

Isi surat  MKEK IDI yang Minta Jokowi Tolak Terawan Jadi Menkes
Isi surat MKEK IDI yang Minta Jokowi Tolak Terawan Jadi Menkes (mkek idi)

Berikut ini fakta-fakta yang dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber soal penolakan Dokter Terawan sebagai Menteri Kesehatan

1. Reaksi Dokter Terawan

Meskipun mendapat penolakan, dr Terawan menganggap penolakan atas dirinya merupakan hal wajar.

Ia mengatakan, masalah pengangkatan pasti diwarnai pro dan kontra, terlebih lagi jabatan politis.

"Tidak masalah pengangkatan pasti diwarnai pro dan kontra. Apalagi jabatan politis."

"Tantangan pasti selalu ada, justru itu yang menarik," tegasnya usai pelantikan di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved