Sudah Tak Dapat Jatah Menteri, Jadi Wamen Pun Tak Tidak, Ini Sikap Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra termasuk orang yang dianggap 'berkeringat' dalam Pilpres 2019 karena menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf.
"Bagi Pak Yusril dan PBB bukan masalah dalam hal ini ditinggal."
"Kemenangan Pak Jokowi yang akan membawa Indonesia lebih baik, jauh lebih penting dibanding sekadar menempatkan kader PBB di pemerintahan," tegasnya
"PBB partai kecil walaupun gagah berani berjuang, tetapi tetap selalu mawas diri."
"Bahwa kekuasaan itu akan datang pada waktunya, ikhlas bekerja tanpa pamrih, tetap kawal Pak Jokowi," paparnya.
Sikap Partai Hanura
Lantas bagaimana reaksi Partai Hanura, PBB dan PKPI atas tidak adanya wakil dari partai mereka di kabinet?
Wakil Ketua Umum Partai Hanura Gede Pasek Suardika menyatakan terdapat sejumlah penyebab mengapa partainya tidak mendapat kursi di kabinet.
Pertama, kata Pasek, Hanura mengambil posisi tidak merengek-rengek ataupun mengancam terkait penyusunan kabinet.
"Karena memang (Hanura) mencoba menyerahkan kepada Presiden Jokowi di dalam memilih yang terbaik," ujar Pasek dalam tayangan video YouTube di akun Astiti Pratiwi, Jumat (25/10/2019).
Pasek mengakui, Hanura sebenarnya telah menyodorkan nama calon menteri kepada Jokowi.
Kedua, tidak lolosnya Hanura ke DPR karena adanya parliamentary threshold (ambang batas parlemen) menyebabkan posisi Hanura dipandang sebelah mata oleh beberapa orang yang ada dalam kekuasaan.
"Tampaknya efek ini dipandang sama. Karena Hanura tidak lolos (PT) yang udah dianggap tidak ada sajalah," kata Pasek.
Padahal menurut Pasek, Partai Hanura merupakan salah satu partai pengusung dalam Pilpres 2019.
Pasek menyatakan tidak mempersoalkan pihak-pihak yang memandang sebelah mata terhadap Hanura saat ini sehingga tak memiliki kursi di pemerintahan.
Meski diakui, tidak adanya wakil Hanura di kabinet membuat banyak kader Hanura kaget dan kecewa.
"Kalau kali ini dianggap kecil tidak apa-apa. Kalau dianggap suara dua jutaan yang kita dapatkan itu dianggap tidak bermakna dan lebih bermakna LSM, lebih bermakna tim sukses ya tidak apa-apa. Itu menjadi instropeksi kita sebagai keluarga besar Hanura," kata Pasek.
