Mas Menteri Nadiem Makarim, Ini Harapan Guru, Ada soal Kurikulum
Temu Pendidik Nusantara (TPN) menjadi ajang penyampaian harapan guru kepada Mendikbud Nadiem Makarim.
7. Tidak sekadar berorientasi nilai
Mul, guru 28 tahun, juga berharap sistem pendidikan tidak terpaku pada nilai dan melihat potensi siswa. “Mudah-mudahan ke depannya lebih melihat dari potensi anak,” harap Mul.
Menurutnya, orangtua juga harus mengerti penilaian bukan sekadar angka.
Apalagi adalah guru seumur hidup, sehingga tidak bisa terus berpatokan pada pola asuh lama, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara cara didik orangtua dan guru.
8. Memanfaat kekuatan Nadiem: teknologi
Dengan latar belakang Nadiem di sektor teknologi diharapkan menjadi kekuatan bagi sistem pendidikan baru.
“Mudah-mudahan dengan basik kemampuan beliau dan menguasai teknologi menguasai komunikasi dan jaringan, mudah-mudahan bisa membawa pendidikan itu ke arah komunikasi yang cepat,” ujar Marsono.
Namun Marsono juga berharap Nadiem tidak meninggalkan sistem pendidikn dasar. Seperti kurikulum dan mengutamakan pembangunan karakter.
9. Efisiensi soal birokrasi
Dengan sistem teknologi yang baik pula, Alkurnia (33), guru SD Negeri Prigi II berharap guru tidak lagi disibukkan dengan administrasi bertele-tele. Sebagai PNS ia merasa memiliki kewajiban administrasi yang menumpuk.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), misalnya, ia diminta membuat minimal 10 lembar RPP dalam sehari.
“Kan enggak ngefek sama siswa. Itu ngefek-nya ke karier guru, kenaikan pangkat, dan lain-lain. Tolong dong diminimalisasi, begitu. Jadi kita bisa lebih fokus benar-benar ke tugas pokok mengajar siswa,” kata Alkurnia.
10. Turun langsung, Pak...
Nurina (33), guru SDN Mojorejo 01 menyampaikan, “Mungkin Pak Menteri bisa turun langsung ke guru-guru. Jadi nanti bisa tanya-tanya guru permasalahnnya, ‘kan yang ngalami guru sendiri. Jadi beliau bisa buat program yang akhirnya cocok dengan lingkungan pendidikan di Indonesia.”
“Wow, enggak nyangka. Saya kira Pak Nadiem itu jadi Menteri Perhubungan, kan cocok sama bidangnya, atau menteri ekonomi. Ternyata Menteri Pendidikan. Mungkin Pak Jokowi sudah memikirkan matang-matang,” kata Nurina.