LIPUTAN KHUSUS
Anggaran Terbatas Jadi Alasan Perawatan 2 Stadion di Batam Tidak Maksimal
Polemik stadion yang menghambat perkembangan sepak bola di Batam menjadi topik saat ini. Batam bukan tak punya stadion lain, tapi kondisinya sangat.
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Polemik stadion yang menghambat perkembangan sepak bola di Batam menjadi topik saat ini.
Batam bukan tak punya stadion lain, tapi kondisinya sangat memprihatinkan.
BP Batam memiliki dua stadion, yakni Stadion Temenggung Abdul Djamal (TAD) dan Stadion Sei Harapan.
Namun, kedua stadion itu, seperti juga beberapa aset BP Batam yang lain hanya menjadi gedung yang bertahun-tahun teronggok, terutama Stadion TAD, untungnya, Sport Hall di kompleks Stadion TAD masih sering dipakai untuk turnamen indoor, seperti bola voli dan futsal sehingga tak benar-benar mati.
• Setelah Warung Bu Anny, Singkong Goreng Rp 187 Ribu Isi 3 Potong Viral, Diunggah Niko Al Hakim
• LINK Informasi Penerimaan CPNS 2019 di 68 Kementerian & 462 Pemerintah Daerah yang Dibuka
Stadion Sei Harapan masih digunakan oleh anak-anak di sekitar Sei Harapan, tetapi kondisinya juga tak terawat dan lebih banyak sebagai jalan pintas pengendara bermotor.
Namun Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai pemilik stadion membantah jika dua stadion itu tak dipelihara fasilitasnya, bahkan dibiarkan mangkrak.
Setiap tahunnya BP Batam mengalokasikan anggaran untuk perawatan atau pemeliharaan kedua stadion itu.
Tahun 2019 ini alokasi anggaran yang diberikan mencapai Rp 740 juta setahun.
• Kronologi Jaksa Telisik Dana Pajak Rp 1,2 Miliar di Pemko Tanjungpinang
• LINK Informasi Penerimaan CPNS 2019 di 68 Kementerian & 462 Pemerintah Daerah yang Dibuka
Sebanyak Rp 680 juta untuk biaya perawatan di kawasan TAD, termasuk stadion sepak bola dan Sport Hall.
Sekitar Rp 60 juta lagi untuk biaya perawatan Stadion Sei Harapan. Itupun belum terserap seluruhnya, baru terserap Rp 20 jutaan.
BP Batam mengakui, dibandingkan Stadion Gelora Citramas, perawatan untuk kedua stadion pelat merah ini masih kalah jauh.
Dari sisi anggaran saja, sebenarnya Rp 680 juta masih kurang untuk perawatan kawasan olahraga TAD yang luasnya 22 hektare itu.
"Rp 600 juta itu untuk potong rumput, listrik, air, dan perbaikan lainnya. Untuk luasan sebesar itu, anggaran kita masih kecil," kata Direktur Pemanfaatan Aset BP Batam, Herawan, Senin (28/10) kepada Tribun.
• Anak Tasya Kamila Dikomentari Netizen, Istri Randi Bachtiar Balas Pakai Soal Matematika
BP Batam termasuk Badan Layanan Umum (BLU). Institusi ini harus menghidupi dirinya sendiri dari unit-unit penghasilnya.
Meski begitu, BP Batam tetap tidak melupakan fungsi pelayanannya kepada masyarakat.