LIPUTAN KHUSUS
Anggaran Terbatas Jadi Alasan Perawatan 2 Stadion di Batam Tidak Maksimal
Polemik stadion yang menghambat perkembangan sepak bola di Batam menjadi topik saat ini. Batam bukan tak punya stadion lain, tapi kondisinya sangat.
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Eko Setiawan
Itu terlihat dari biaya sewa yang diberikan. Sebisa mungkin tetap terjangkau bagi masyarakat.
Seperti untuk pemakaian Stadion TAD, biaya sewanya masih Rp 1,4 juta per harinya. Sedangkan untuk Sport Hall, Rp 6 juta per 6 jam per kegiatan.
BP Batam mengklaim, setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, Stadion TAD ramai dengan aktivitas olahraga, khususnya sepak bola.
Bahkan bisa dibilang untuk sewa pemakaiannya selalu full di hari itu.
Beda kasus dengan TAD, banyak fasilitas di Stadion Sei Harapan yang mulai rusak sejak 2017 lalu.
Seperti pagar beton yang pecah-pecah dan kerusakan lainnya.
BP Batam tak menampik, kondisi di stadion dengan luas sekitar 1,5 hektare itu kian memprihatinkan.
• PUBG Mobile Buka Lowongan Karir untuk Mahasiswa Didunia Esports, Ini Link dan Cara Daftarnya
• Eriska Nakesya Akui Hamil di Luar Nikah, Ibunda Young Lex Turut Bahagia
Namun stadion yang berada tak jauh dari Pasar Sei Harapan di Sekupang ini, termasuk dalam pengajuan hibah aset tahap II kepada Pemerintah Kota Batam.
Surat persetujuan hibah dari Menteri Keuangan sudah keluar Juli tahun 2019 dan saat ini dalam tahap pembuatan berita acara hibah.
Dengan biaya perawatan yang minim, dua stadion ini tentu sulit diharapkan menjadi homebase tim profesional.
Pasalnya, PSSI mewajibkan kompetisi di bawah bendera federasi menggunakan lapangan berstandar nasional. Ya, begitulah (wie/dna)