BATAM TERKINI
Akankah Bedak Jhonson & Jhonson di Kepri Ditarik seperti di Amerika? Ini Penjelasan BPOM
Bedak Johnson & Johnson ditarik dari pasaran Amerika. Bagaimana dengan Kepri?
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bedak Johnson & Johnson sangat familiar di kalangan ibu-ibu yang memiliki anak kecil. Namun baru-baru ini, tepatnya pertengahan Oktober lalu, bedak Johnson & Johnson ditarik dari pasaran Amerika. Sebanyak 33 ribu botol bedak bayi tersebut ditarik karena ditemukan asbestos di dalam kandungannya.
Diketahui asbes adalah zat karsinogen yang dikaitkan dengan mesothelioma, kanker langka yang mematikan.
Bagaimana dengan di Indonesia, khususnya Provinsi Kepri?
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) Kepulauan Riau (Kepri) Yosef Dwi Irawan mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan arahan dari BPOM RI.
"Kita masih menunggu penjelasan atau perintah dari BPOM RI," ujar Yosef, Jumat (1/11/2019) kepada Tribunbatam.id.
Karena itu, pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat dan belum bisa mengambil tindakan sendiri. Karena setiap perusahaan seperti Jhonson dan Jhonson punya standar keamanan bagi pengguna.
• Waspada! Kosmetik Ilegal Kini Diperdagangkan via Online
"Jhonson kan industri yang besar mereka pasti punya mekanisme dan prosedur yang memastikan mutu Keamanan produknya," jelas Yosef.
Tetapi pihaknya juga tidak menutup kemungkinan, jika hasil dari pengawasan ditemukan hal serupa di Amerika Serikat, maka pihaknya akan mengamankan.
"Ketika hasil pengawasan BPOM ditemukan kandungan yang sama seperti di Amerika yang bisa membahayakan untuk masyarakat, tentunya BPOM akan bergerak," ujar Yosef.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, apakah setiap komposisi atau campuran bahan kimia yang dijual di setiap negara berbeda, Yosef mengatakan yang terjadi di Amerika bisa saja tidak sengaja tercemar.
• Gara-gara Bedak Bayi, Perempuan Ini Terima Ganti Rugi Rp 900 Miliar
"Bisa jadi itu tercemar. Karena memang tidak ada dalam formula bedak tersebut, mungkin tidak sengaja tercampur atau tertambahkan, tapi yang jelas hingga saat ini belum ada instruksi terkait produk Jhonson" ujarnya.
Akibat ditemukan kandungan asbes dalam bedak Jhonson dan Jhonson tersebut, perusahaan bedak ini digugat lebih dari 15.000 konsumen Amerika. Mereka mengeluh karena dampaknya bisa mengakibatkan mereka menderita kanker. (Tribunbatam.id/Alamudin)