Detik-detik Balita 3 Tahun Tewas Dipijak Oleh Ayah Tirinya, Marah Karena Sering BAB

Balita berumur 3 tahun tewas usai dipijak ayah tirinya. Korban berna Agnes Arnelita, sang ayah tiri geram lantaran sang anak Sering BAB.

Editor: Eko Setiawan
tribunnews.com
Ilustrasi pembunuhan bayi 

Apa yang dikatakan oleh pelaku tersebut berbanding terbalik dengan pengakuan pelaku ketika melaporkan ke pihak RS maupun saat diinterogasi oleh polisi.

Pelaku mengaku, korban meninggal dunia karena tenggelam di bak mandi.

Ketika jenazah dimandikan oleh pihak keluarga, ditemukan luka memar di bagian perut dan luka bakar di kaki korban.

Dari hasil otopsi juga menyebutkan, korban mengalami pendarahan di bagian usus besar sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Kejanggalan-kejanggalan itulah yang membuat pihak keluarga korban melaporkan kejadian itu Polsek Tajinan, Kabupaten Malang sebelum kasusnya dilimpahkan ke Polres Malang Kota.

"Pelaku ini berani berbohong karena pada saat itu tidak ada saksi lagi di rumahnya. Pada saat itu hanya ada tiga orang, pertama pelaku, korban dan anak pelaku yang usianya masih 1,5 tahun," ucapnya.

Akibat kejadian itu, pelaku akan dikenai Pasal 80 ayat 3 UU No.35 Tahun 2014 dengan ancaman hukumannya 15 sampai 20 tahun penjara. (Surya/Rifki edgar)

Agnes Arnelita ditemukan tak bernyawa di Perumahan Tlogowaru Indah D-14, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Rabu (30/10/2019).

Mirisnya, anak pasangan Ery Age (ayah tiri) dan Hermin Susanti (ibu kandung) ditemukan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.

Tante korban bernama Finarti (36) menceritakan, sebelum ditemukan tewas, korban memang sering datang ke rumahnya yang berlokasi di Dusun Tubo, Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

"Sebelum meninggal sering main ke sini. Jumat pekan lalu masih menghadiri ulang tahun anak tetangga saya di sini. Ini fotonya," ujar Finarti ditemui di rumahnya sembari menunjukkan foto mendiang semasa hidup.

Finarti menambahkan, alasan kedatangan keponakannya ke rumahnya itu seringkali dengan dalih dititipkan ke rumahnya hingga orangtua korban menjemputnya. Biasanya pada hari libur.

Ketika berinteraksi dengan keponakannya, Finarti merasa curiga dengan luka lebam di satu di antara bagian tubuh korban. Alhasil, Finarti bertanya.

"Loh itu kenapa dek? Saya tanya begitu. Dicubit papa tante, jawab Agnes kala itu," ujar Finarti mengenang Agnes ketika hidup.

Beberapa hari setelahnya, Finarti mendapati kabar duka kematian Agnes dari Ery ayah tiri korban. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved