Kabar Rocky Gerung Hari Ini, Sentil Mahfud MD Jadi Menkopolhukam: Dia Mulai Mengancam dan Meneror
Pengamat politik Rocky Gerung mulai menyoroti tentang penunjukan Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
"Karena dari awal kita kan bikin analisis bahwa sebaiknya di luar, tapi oke, masuk di dalam apa jaminannya bahwa kalau di dalam akan tetap kritis? Kan enggak mungkin itu," ucap Rocky.
Rocky justru menyebut bahwa Jokowi tak memiliki pengetahuan tentang etika bernegara.
"Jadi dari awal sebenarnya Jokowi dia enggak ngerti tentang etika bernegara, dia tidak paham bahwa konsistuennya tidak menginginkan Prabowo masuk ke dalam," kata Rocky.
"Sebaliknya juga begitu, konstituen Prabowo enggak ingin Prabowo diundang masuk ke dalam."
Menurutnya, bergabungnya Prabowo dalam koalisi menjadi wujud pemaksaaan rekonsiliasi.
• Fakta-fakta Bayi Tewas Dimasukkan ke Mesin Cuci & Klarifikasi Anak Mantan Wagub Sumsel
• Surono Dikubur di Bawah Musala Rumahnya, Sang Istri Justru Menikah Dengan Pacarnya
"Jadi ini rekonsiliasi yang dipaksakan, sesuatu yang dipaksakan retak pertama itu pasti terlihat," kata dia.
Rocky menjelaskan, Jokowi memperlihatan ketakutan atas posisi Prabowo dalam kabinet.
"Sekarang mulai terlihat bahwa presiden mungkin mulai khawatir jangan-jangan Prabowo power building di dalam," ucapnya.
Lantas, ia menyinggung tentang hak veto yang diberikan Jokowi pada Mahfud MD.
"Lalu dikasihlah hak veto Pak Menko untuk menguji kebijakan menteri pertahanan," kata Rocky.
"Sebetulnya dasarnya adalah ketakutan presiden untuk memberi kepercayaan pada menterinya mengatur bidang pertahanan, jadi buat apa diveto."
Rocky menilai pemberian hak veto pada Mahfud MD itu cukup aneh.
"Veto kan haknya presiden di sidang paripurna, kenapa diwakilkan pada menko? Yang juga urusan menko kan bukan memveto menterinya kan," terang Rocky.
Ia lantas menduga adanya persaingan kekuasaan antara Prabowo dengan Mahfud MD.
"Jadi terlihat persaingan pertama antara gesture publiknya Prabowo dengan gesture publiknya menko-nya, yaitu Pak Mahfud," ujarnya.