BATAM TERKINI
Polresta Barelang Amankan 4 Pelaku Pungli di Piayu Laut Batam
Polresta Barelang mengamankan 4 oknum yang melakukan pungutan liar (pungli) di Piayu Laut, Batam. Mereka kedapatan meminta uang di jalanan milik umum
Pungutan itu, lanjut Alex, bukanlah atas kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam dalam hal ini Dishub Kota Batam tapi murni inisiatif warga setempat.
Portal yang terpasang di jalan umum tak jauh dari gerbang selamat datang di Piayu Laut.
"Kami sudah merapatkan hal itu dan mendudukan bersama. Memang yang memasang adalah warga Piayu Laut," kata Alex.
• Tiap Hari Libur, Kendaraan ke Piayu Laut Dikenakan Tarif, Dishub Sebut Bukan Biaya Parkir
Ia melanjutkan, kesimpulan rapat tersebut pihak Dishub Kota Batam menyarankan agar portal tersebut dibongkar dan kutipan ditiadakan.
Sebenarnya pemasangan portal tidak masalah jika tidak mengganggu si pengendara.
"Kami meminta portal yang ada saat ini dibongkar saja, karena di situ dibarengi warga meminta pungutan masuk ke pengunjung yang hendak ke seafood di Piayu Laut. Kami tak mempermasalahkan pemasangan portal di jalan umum itu, asalkan tak mengganggu pengendara umum yang berhak melintas," tegasnya.
Kalaupun dipasang portal, kata dia, sebaiknya jangan ada lagi pungutan ke pengunjung.
Kalau masih ada pungutan, maka portal yang ada wajib dibongkar.
"Sebenarnya ini bukan ranah kami, tapi sepenuhnya ranah dari pihak Kecamatan Seibeduk ataupun Kelurahan Seibeduk," kata Alex.
Sementara itu, Camat Sei Beduk, Gufran mengatakan terkait masalah pro kontra pemasangan portal di jalan umum Piayu Laut serta adanya pungutan uang masuk per kendaraan, sudah pernah dilakukan mediasi.
"Masalah jalan yang diportal warga, sepenuhnya kewenangan berada di Dishub Batam. Ada pihak berwenang yang berhak menyelesaikan itu. Yang saya inginkan jangan sampai warga kami bersentuhan dengan hal yang melanggar aturan atau hukum," ujarnya.
Sedangkan Ketua RW 10 Piayu Laut, Budiyanto menegaskan, uang pungutan dari pengunjung bukan untuk pribadi, tetapi untuk kepentingan semua warga yang tinggal di Piayu Laut. Di luar hari libur, warga tak mengenakan uang pungutan masuk ke pengunjung.
"Saya akui memang benar warga memungut uang masuk pengunjung yang hendak ke Piayu Laut tiap hari Sabtu-Minggu serta hari libur atau hari besar lainnya. Lagian uang itu untuk kepentingan pembangunan warga di Piayu Laut untuk kemajuan kampung," paparnya.
Sekarang posisi portal dinaikkan dekat gerbang masuk selamat datang di Piayu Laut agar masyarakat yang mendapat manfaat dari hasil pungutan masuk ke Piayu Laut itu bisa merata semua. Atau pun bisa menikmati semuanya, jadi tak hanya warga Piayu Laut yang di bawah saja.
"Sebenarnya portal itu hanya pajangan saja. Rencananya untuk pengamanan kampung saat malam hari saja. Intinya portal itu ada tapi tak dipalangkan," tuturnya.