Nadiem Makarim Ingatkan 5 Pesan Jokowi dan Tegaskan Teknologi Digital Tak Bisa Gantikan Budi Pekerti
Nadiem Makarim, menegaksan pendidikan adab dan karakter menjadi dua dari lima visi pendidikan yang diamanatkan presiden Jokowi kepadanya.
Penulis: Dewi Haryati |
- Nadiem Makarim, menegaksan pendidikan adab dan karakter menjadi dua dari lima visi pendidikan yang diamanatkan presiden Jokowi kepadanya.
- Kutip Pesan Jokowi, Nadiem Makarim Minta Tanggapan Netizen Soal Zonasi Pendidikan
TRIBUN-BATAM.ID, BATAM — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, kelmali menegaskan, teknologi digital yang akan dijadikan salah satu acuan dalam revitalisasi kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, tak akan meninggalkan budi pekerti.
Nadiem Makarim mengatakan aktivitas pendidikan selalu merujuk ke asas; hubungan guru-murid di sekolah dan kedua hubungan ‘abadi’ siswa dan orangtua di rumah.
Alumnus pendiri GoJek dan alumnus Harvard Business School ini, dua relasi human personal itulah adab, budi pekerti dicontohkan bukan diajarkan.
“Sistem pengajaran terbaik adalah tentang adab dan kepercayaan, dan teknologi digital yang berbasis mesin tak bisa memberikan itu dalam kurikulum,” ujar Nadiem Makarim dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Pendidikan (X) DPR-RI di Jakarta, Kamis (6/11/2019).
• Nadiem Makarim Ungkap Alasan Mau Jadi Menteri Jokowi: Saya Suka Hal Rumit & Sulit
• Kehebatan & Prestasi Risa Santoso, Rektor Termuda, Lulusan Harvard seperti Nadiem Makarim
Bagi Nadiem Makarim, inilah rapat resmi perdana dengan dengan komisi yang membidani pendidikan, olahraga, sejarah dan kebudayaan.
Selain Nadiem Makarim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, komisi X juga bermitra dengan lima kementerian lain.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wishnutama Kusbandio dan Angela Tanoesoedibjo, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Prof. H. Mohamad Nasir, Drs., Ak., M.Si., Ph.D), Menteri Pemuda dan Olahraga (Zainuddin Amali), Perpustakaan dan Arsip (Dr M Syarif Bando) dan Badan Ekonomi Kreatif yang sudah digabung di kementerian Pariwisata.(*)