Surya Paloh Maju di Pilpres 2024, Ada 15 Nama Masuk Sorotan Partai Besar, Prabowo Masih Berpeluang
Surya Paloh digadang-gadangkan akan maju dalam Pemilihan Presiden 2024 Mendatang.
TRIBUNBATAM.id - Surya Paloh digadang-gadangkan akan maju dalam Pemilihan Presiden 2024 Mendatang.
Pendiri Partai NasDem Rio Capella menyetujui soal usulan DPW Partai NasDem yang mencalonkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebagai calon presiden 2024.
"Malah lebih pas daripada mencalonkan Anies Baswedan," ujar Rio di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
Rio menilai Anies tidak menyumbang apa-apa terhadap Nasdem.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan, 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) telah memberikan usulannya dalam Kongres II Partai NasDem untuk meminta Surya Paloh memimpin NasDem kembali.
Selain itu, Johnny menyebut ada tujuh DPW yang mengusulkan agar Surya Paloh menjadi calon presiden dari NasDem di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Johnny di sela-sela Kongres II Partai NasDem, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2019).
Menurut Johnny, dari penilaian DPW, kepemimpinan Surya Paloh periode 2013-2019 dinilai sangat berhasil karena telah dua kali memenangkan Pilpres.
Selain memenangkan Pilpres, DPW juga mengapresiasi kenaikan jumlah kursi di DPR RI dari Fraksi NasDem dari semula pada tahun 2014 berjumlah 36 menjadi 59 kursi di Pileg 2019.
Selain itu, dalam tiga kali gelaran Pilkada serentak, kepemimpinan Surya Paloh dinilai sangat sukses membawa kepala daerah menang di wilayahnya.
"Sehingga DPW-DPW mengusulkan kembali Pak Surya Paloh sebagai calon ketua umum tahun 2019-2024. Ada tujuh diantara DPW-DPW juga mengusulkan sebagai calon presiden tahun 2024," ujar Jhonny.
Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini menyebut agenda pembahasan calon presiden tidak ditetapkan dalam empat rapat pleno.
"Maka rapat pleno ini hanya menampung saja, selanjutnya pembicaraan akan berkembang di rapat komisi dan rapat pleno selanjutnya besok," kata Jhonny.
Melanggar Etika Berpolitik
Mantan Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella menyatakan manuver Surya Paloh melanggar norma dan etika berpolitik.
Pasalnya Paloh, ketua umum NasDem sekarang, melakukan pertemuan dengan pimpinan partai oposisi, yaitu Presiden PKS Sohibul Iman.
Padahal, kata Capella, Partai NasDem merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Manuver itu sangat memalukan karena Partai NasDem seolah seperti perusahaan milik pribadi yang menyongsong kepentingan politik," ucap Capella di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
"Makin tidak bisa dipahami jika manuver itu adalah bentuk kemarahan pimpinan Partai NasDem karena kehilangan kursi jaksa agung dalam Kabinet Indonesia Maju," imbuh dia.
Kata Capella, Partai NasDem seharusnya sadar, pembentukan kabinet adalah hak prerogatif presiden dan tidak bisa diatur siapapun.
"Dan menurut saya presiden sudah tepat menunjuk jaksa agung sekarang karena bukan kader partai politik dan jaksa agung saat ini merupakan jaksa karier sehingga tahu persis mengelola institusi kejaksaan secara benar," katanya.
Melenceng dari Identitas
Patrice Rio Capella menyebut partai bekas asuhannya, yakni NasDem telah menjadi restoran politik.
Mantan terpidana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyatakan demikian karena menurutnya, Partai NasDem saat ini sudah melenceng jauh dari semangat awal pendirian.
"Partai NasDem yang awalnya mengusung salam perubahan-restorasi Indonesia saat ini sudah benar-benar berubah menjadi restoran politik," kata Capella di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
Katanya, partai asuhan Surya Paloh tersebut kini merupakan tempatnya masak-memasak dan goreng-menggoreng kepentingan politik yang bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Bukan untuk memperjuangkan kepentingan partai, tapi hanya demi keuntungan elite tertentu, kelompok tertentu di internal Partai NasDem," ledek Capella.
Diketahui, Partai NasDem tengah menyelenggarakan Kongres ke-2. Meski meledek, Capella tetap mengucapkan selamat.
"Saya sebagai pendiri dan ketua umum pertama Partai NasDem ingin menyampaikan ucapan selamat melaksanakan Kongres II Partai NasDem yang insya Allah akan ditutup besok," ujar Capella.
Setidaknya, muncul 15 nama calon presiden yang berpotensi maju pada Pemilihan Presiden 2024.
Sebagian besar ke-15 nama calon presiden itu adalah merupakan nama tokoh yang sudah sangat terkenal dan dikenal oleh publik Tanah Air.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan 15 nama calon presiden (capres) yang potensial maju pada Pemilihan Presiden 2024.
Adapun kriteria capres yang menjadi prediksi LSI, antara lain:
- memiliki popularitas di atas 25 persen,
- mempunyai potensi berdasarkan penilaian subjektif dari LSI,
- serta berasal dari empat sumber rekrutmen.
Empat sumber rekrutmen itu antara lain:
- pernah menjabat di pemerintahan pusat,
- berasal dari ketua partai politik,
- berasal dari kepala daerah,
- dan berasal dari profesional, swasta, atau ormas.
Dari segmen kepala pemerintahan daerah, LSI memprediksi empat nama, yaitu:
- Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat),
- Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta),
- Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah),
- dan Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur) yang menurut radar LSI berpeluang menjadi capres di 2024.
“Kepercayaan publik pada Ridwan Kamil cukup tinggi,” katanya lagi.
Sementara dari segmen petinggi partai politik, LSI menyebutkan enam tokoh, yaitu:

- Prabowo Subianto (Gerindra),
- Sandiaga Uno (PAN),
- Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat),
- Puan Maharani (PDIP),
- dan Muhaimin Iskandar (PKB).
“Cak imin misalnya PKB punya masa sendiri seperti NU dan Jawa Timurnya,” ujar Rully.
Selain itu, nama-nama yang saat ini memiliki jabatan di pemerintahan, yaitu:
- Sri Mulyani (menteri keuangan),
- Budi Gunawan (BIN),
- Tito Karnavian (Kapolri),
- dan Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI) juga menurut LSI Denny JA memiliki potensi menjadi capres di 2024.

Namun, LSI juga tidak menutup kemungkinan lain seperti ada nama-nama yang belum cukup dikenal masyarakat dan berpotensi menjadi capres 2024.
“Bisa jadi ada nama-nama memang tidak masuk di radar. Bisa jadi nama yang muncul tiba-tiba seperti kasus Jokowi di 2014,” kata Rully.
Rully menegaskan, prediksi capres itu tidak bermaksud untuk melangkahi pemerintahan baru saat ini.
Namun, Pilpres 2019 telah usai sehingga reposisi kekuasaan menjadi perhatian khusus bagi sebagian elit politik.
Sandiaga: "Saya ingin jeda politik dulu"
Sementara itu Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan ingin rehat sejenak dari aktivitas berpolitik maupun kepartaian usai perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 agar dapat kembali fokus mengintensifkan program ekonomi kerakyatan di Indonesia.
"Saya ingin jeda politik dulu. Kita 'soft landing'. Kalau ibu-ibu kan maunya Oke Oce. Saya ingin jeda dulu dari berpolitik dan berpartai," kata Sandiaga usai menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia (WPMI) di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, di Jakarta, Selasa siang.
Menurut Sandiaga, dirinya tengah kembali fokus dalam upaya mendorong ekonomi kerakyatan melalui program Oke Oce dan Rumah Siap Kerja.
Program tersebut akan melibatkan sekitar 600 kader Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia (WPMI) yang tersebar di beberapa provinsi di Indoneaia dalam upaya penyediaan lapangan kerja.
"Alhamdulillah sudah 600 anggotanya di beberapa Dewan Pengurus Daerah (DPD) pada beberapa provinsi dengan total lapangan kerja yang diciptakan sekitar lima per pengusaha, jadi sekitar 3.000 lebih lapangan kerjanya," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, usai menjadi kontestan calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, dirinya ingin berkolaborasi dengan para pelaku ekonomi untuk mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkembang optimal.
Ia ingin mendorong para pengusaha hebat UMKM dari kalangan ibu rumah tangga agar mendapatkan pelatihan serta pendampingan dalam memasarkan produk dan modal usaha.
"Nanti jadi fokus kegiatan ke depan akan ada dua pilar utama, yakni Oke Oce dan Rumah Siap Kerja yang fokus menciptakan lapangan kerja terlatih," katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Inilah 15 Calon Presiden Potensial di Pilpres 2024, Prabowo Masih Berpeluang dan tayang di Tribunnews.com dengan judul Surya Paloh Diusulkan Jadi Capres Pada 2024, Rio Capella: Lebih Pas Dibandingkan Anies Baswedan