BREAKINGNEWS
Konflik Sejak 2015, Inilah 41 Titik Rawan Perebutan Taksi Online vs Taksi Pangkalan di Batam
Dari ke-41 titik kesepakatan itu satu bandara, lima pelabuhan, 6 mal, 7 kawasan publik dan wisata, dan sisanya parkiran Hotel dan gedung pertemuan.
Konflik Sejak 2015, Inilah 41 Titik Rawan Perebutan Taksi Online vs Taksi Pangkalan di Batam
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Konflik antara supir taksi online dan taksi pangkalan atau konvensional di Bandara Hang Nadim Batam, kembali pecah, Jumat (15/112019) pagi.
Ini adlah konflik terbuka, keenam dalam 20 hari terakhir,
Sebelumnya, Jumat (25/10/2019) malam. dua pekan lalu, perwakilan Puluhan sopir taxi pangkalan dan taksi online datangi Mapolresta Barelang, Jumat (25/10/2019) malam.
Mereka kembali membicarakan upaya kesepakatan. Namun, seteleh pertemuan itu, terjadi lagi konflik dan persekusi di sejumlah titik atau lahan basah penumpang,
Pemicu konflik persoalan lama.
• LAGI! Driver Taksi Online Diduga Alami Persekusi di Bandara Hang Nadim Batam
• BREAKINGNEWS - Taksi Online Vs Taksi Pangkalan Kembali Ribut di Bandara Hang Nadim Batam
• Driver Taksi Online Batam Minta Pemprov Kepri Tegas Soal Izin Operasional
Aparat kepolisian dari Polsekta Bandara Hang Nadim, melerai.
Dua kelompok bersitegang dan menjurus ke kekerasan fisik.
Kelompok supir pangkalan yang sudah hampir 20 tahun mangkal dan mengais rezeki di bandara internasional itu, tak terima lahan mereka direbut supir taksi online.
Sementara pihak pengemudi taksi berbasis aplikasi, ngotot bandara adalah lsatu dari 41 titik penjemputan penumpang yang sejak Januari 2019 lalu, disepakati kedua belah pihak dan difasilitasi Dinas Perhubungan Kota Batam dan Polresta Batam Rempang dan Galang (Barelang).

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Batam, Rustam Efendi mprihatin dengan berlarutnya masalahan ini.
“Ini (konflik) sejak 2015. Seharusnya sudah selesai. Taksi pangkalan sudah tak bisa bersaing dengan taksi Grab atau Gojek, jadi bukan cuma di bandara,” katanya.
Dia berharap, Pemprov Kepulauan Riau, turun tangan mengatasi konflik yang bisa setiap saat memicu skala konflik lebih besar.
“Ini soal hidup. Kalau begini terus Kota Batam tak kondusif, dan bisa lari wisatawan,,” keluhnya.
Dia menyebut, tanda adanya aturan jelas, ke-41 titik penjemputan yang disepakati, akan rewan konflik atau persekusi.

• LAGI! Driver Taksi Online Diduga Alami Persekusi di Bandara Hang Nadim Batam
• Akhiri Polemik, Surat Izin Operasional Taksi Online di Batam Segera Terbit