BATAM TERKINI
Gas Elpiji di Batam Langka? Ternyata Ini Sebabnya Kata Disperindag;Kuota Gas Masih Cukup
Kadisperindag Batam Gustian membuka call center terkait kelangkaan gas elpiji di Batam. Banyak warga yang mengeluh sulit dapatkan gas elpiji
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Terkait dengan adanya keluhan masyarakat tentang kelangkaan gas bersubsidi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam mengadakan Operasi Pasar Gas Elpiji 3 kg bersama Pertamina di Pasar TPID, Senin (18/11/2019).
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau mengatakan sejak ada kabar kelangkaan gas elpiji, dia telah membuka media centre melalui nomor handphone pribadinya, sehingga masyarakat bisa menyampaikan keluhan.
Kadisperindag Batam Gustian mengakui, banyak sekali keluhan masyarakat terkait gas elpiji ini.
“Ternyata banyak sekali permasalahan terkait gas elpiji 3 kg. Pertama ada pangkalan yang ternyata menyimpan persediaan gas di dalam rumahnya lalu ada juga yang sengaja mengosongkan persediaan gas ditempatnya,” sebutnya.
Adanya laporan-laporan tersebut, membuat Disperindag membuat operasi pasar.
• Mengintip Bisnis Prostitusi yang Kian Menjamur, Hati-Hati Ternyata Banyak PSK Terindikasi Penyakit
Bukan karena tidak ada persediaan, namun kendalanya adalah masyarakat tidak bisa mengambil perharinya.
“Persediaan di Kota Batam ini masih cukup hingga 31 Desember 2019, namun kendalanya masyarakat tidak bisa mengambil ke pangkalan sebab sering kali diambil oleh pengecer,” sebutnya.
Oleh sebab itu, Gustian menghimbau kepada masyarakat jika mengetahui ada pengecer ataupun masyarakat umum yang menjual gas elpiji 3 kg diatas harga HET untuk menginfokan.
Sebab ancaman melakukan penjualan diatas harga HET adalah hukuman pidana.
Nantinya, operasi pasar akan keliling ke beberapa kecamatan di Kota Batam seperti Sagulung dan Batu Aji.
Secara umum, adanya operasi pasar dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang mengalami kekurangan gas elpiji di semua pangkalan.
“Kan selama ini stok gas di pangkalan sebenarnya cukup, cuma pengkontribusiannya yang tidak jelas.
Nah supaya mencukupi kebutuhan masyarakat yang kekurangan gas dalam beberapa hari ini, maka kami adakan operasi pasar serta melakukan penindakan terhadap pangkalan yang melanggar,” ujarnya.
Terkait sanksi, Disperindag mengatakan sudah menindak tiga pangkalan yang terbukti melakukan pelanggaran.
“Ada tiga yang kita cabut izinnya, yaitu yang ada di Batu Aji dan Sagulung,” sebutnya.
• Hore, Izin Operasional Taksi Online di Batam Akhirnya Terbit, Ini Penjelasan Dishub Kepri
Gustian mengatakan dirinya berterimakasih kepada masyarakat yang sudah melaporkan terkait adanya kejadian tersebut.
“Karena selama ini kita hanya meraba, nah dengan adanya laporan masyarakat ini kita bisa mendapat info terkait pangkalan yang melanggar aturan itu mulai dari alamat hingga fotonya,” jelas Gustian. (Tribunbatam.id/Nabella Hastin Pinakesti)
Warga Marchelia Serbu Pangkalan Gas
Gas LPG 3 Kg atau yang akrab disebut gas melon seolah menghilang di Kota Batam.
Kelangkaan gas ini membuat sejumlah masyarakat Batam mengeluh karena mereka harus berkeliling mencari gas ke beberapa tempat.
Tak heran, jika stok gas baru sampai di pangkalan, masyarakat langsung menyerbunya.
Seperti yang terjadi di kawasan perumahan Marchelia, Senin (18/11/2019) malam.
Di sana terungkap, ternyata kelangkaan gas untuk masyarakat miskin ini karena adanya beberapa orang yang menggunakan gas melon untuk usaha laundry mereka.

Baru sebentar gas sampai, langsung ludes diserbu ibu-ibu komplek.
Tidak peduli lagi pukul berapa banyak gas itu datang, yang ada dalam pikiran ibu-ibu hari ini mereka bisa dapat gas dan bisa masak untuk keluarga mereka.
"Ini mah bentar aja habis, sebenarnya sih kalau warga-warga sekitar marchelia ini gak juga ya. Banyak dari luar-luar juga yang ngantri" ungkap Reni, ibu rumah tangga di perumahan Marchelia.
Reni mengaku, bahkan ada beberapa orang berseragam ojek online yang ikut mengantre.
Di sana baru terungkap, permasalahan kelangkaan gas ini ternyata penyaluran gas bukan untuk ibu rumah tangga memasak saja.

Ada sebagian orang yang memburu gas untuk kebutuhan usaha laundry mereka.
"Katanya buat dipake untuk laundry gitu" ceritanya.
Setelah mobil pengangkut gas pergi, warga pun berbaris rapi untuk mendapatkan gas elpiji.
Seolah takut kehabisan alias tidak kebagian, mereka tidak mau membagi antrean yang sudah mereka dapatkan untuk orang lain. (Tribunbatam.id/Olivia)
Disperindag dan Pertamina Gelar Operasi Pasar
Sore harinya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kota Batam bersama Pertamina mengadakan operasi pasar untuk gas elpiji 3 kg, Senin (18/11/2019) di Pasar TPID Grand Niaga Mas Batam Center, Batam, Kepri.
Operasi pasar ini guna menanggapi adanya keluhan masyarakat atas kelangkaan gas elpiji subsidi tersebut.
Dalam operasi pasar tersebut Pertamina menyiapkan 560 tabung gas elpiji 3 kg untuk disalurkan.
Sales Branch Manager Pertamina Kepulauan Riau, Wiliam Handoko Gotama mengatakan agenda tersebut dilakukan untuk memonitoring jumlah konsumsi masyarakat atas penggunaan gas elpiji 3 kg.
“Operasi pasar ini adalah yang pertama kita lakukan, di operasi pasar kali ini kami siapkan 560 tabung gas.

Kegiatan ini sekaligus menjadi parameter atas terjadinya kelangkaan, apakah benar terjadi atau tidak,” sebutnya.
Nantinya, operasi pasar tersebut akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Setelah di Kecamatan Batam Kota yaitu Tembesi serta Batu Aji.
Wiliam menyebut, masyarakat yang berdomisili didalam maupun di sekitar wilayah-wilayah tersebut pun boleh berturut serta.
“Maksimal pembelian 2 tabung untuk konsumsi pribadi, syaratnya dengan menunjukkan KTP ataupun KK,” sebutnya.
Dalam operasi pasar tabung gas elpiji 3 kg tersebut, harga jual yang diberikan oleh Pertamina adalah sama dengan harga di pangkalan, yaitu Rp 18 ribu pertabungnya.
Wiliam mengatakan, kegiatan tersebut sekaligus dilakukan sebagai proses pengawasan, memonitoring serta melalukan pembinaan dari Pertamina guna pendistribusian gas 3 kg tepat sasaran.
(Tribunbatam.id/Nabella Hastin Pinakesti)