Pemilik Kapal Kaget Kena Razia Bakamla, Tes Urine Awak Kapal di Perairan Batam-Singapura
Empat orang perempuan dan laki-laki, petugas Badan Narkotik Nasional (BNN) Pusat meminta satu per satu anak buah kapal, secara acak, selanjutnya digel
TRIBUNBATAM.id – Pemilik Kapal Motor Nusantara 11 bersama belasan anak buah kapal segera berkumpul di haluan kapal.
Sebagian posisi berjongkok, sebagian lainnya duduk meletakkan pantatnya pada geladak kapal.
Suasana mencekam dalam kawalan petugas Bakamla menenteng senjata panjang laras panjang, dan petugas BNN berpistol.
Empat orang perempuan dan laki-laki, petugas Badan Narkotik Nasional (BNN) Pusat meminta satu per satu anak buah kapal, secara acak, selanjutnya digeledah sekunjur tubuh, dari badan hingga kaki. Pakaian termasuk saku, dompet diperiksa, ditelisik secara cermat.
• Mario Gomez Eks Pelatih Persib Sukses Bawa Borneo FC Kalahkan PSS Sleman, Gusur Persipura
• Sempat Tak Ada Uang, Akhirnya Jenazah Bayi yang Diambil Paksa Ojek Online Dibebaskan Dari Biaya RS
Di bagian buritan, dua personel BNN Pusat – Jakarta dipimpin Petugas Penindakan BNN Pusat AKP Heris Setya Pribadi, menggeledah tas anak buah kapal (ABK), yang terdapat di kamar ABK.
Pada saat bersama, petugas Bakamla memeriksa kotak fiber dan streofoam, di geladak dan palka kapal. Tidak didapati barang bukti narkotik dan obat-obat berbahaya. Namun sekitar 10 orang ABK diambil air seni untuk menjalani tes urine.
Razia dilakukan sebagai rangkaian latihan Bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan BNN berlokasi di perairan Batam, antara Indonesia dan Singapura. Operasi dipimpin Direktur Latihan Bakamla Laksamana Pertama Yehezkiel Katiandagho, Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Barat Laksamana Pertama Bakamla Eko Murwanto.
Jumahan, pemilik kapal, mengaku kaget saat mengetahui ada razia. “Ada perasaan kaget karena baru bangun tidur kok tiba-tiba ada razia. Bingung aja, dan kepala sedang pening. Saya piker, ada apa ya?” ujar Jumahan, di atas kapal Bakamla yang melintas di perairan Batam, Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 11.15 WIB.
Jumahan adalah putra Hamzah pemilik KM Nusantara 11 yang tinggal di Batam. Kemarin, kapal yang mereka tumpangi sedang berlayar, pulang dari Singapura menuju Batam. Selasa (19/11) malam, KM Nusantara berlayar dari Pelabuhan Sagulung, Batam, mengangkut sekitar 8 ton ikan aneka ragam-jenis seperti tengiri, kerapu, udang, kepiting, bawal, ikan karang.
“Sekali-sekali memang ada razia,” ujar Jumahan, dibenarkan dua orang kawannya. Mereka merupakan perusahaan kapal jasa angkut ikan dari Indonesia ke Singapura. Ikan merupakan hasil tangkapannelayan dari berbagai tempat seperti dari pulau Sambu, Galang sampai perairan Batam.
Laki-laki usia sekitar 40 tahun ini menambahkan, pemeriksaan petugas Singapura lebih ketat dibandingka Bakamla dan BNN.
Petugas Singapura, hampir setiap hari ada razia.
Saat ABK masuk kawasan Singapura, setiap orang wajib melintsi pemeriksaan badan menggunakan sinar laser dan X-Ray.
Direktur Latihan Bakamla Laksamana Pertama Yehezkiel Katiandagho mengatakan, mengutip Presiden Joko Widodo, mengatakan Indonesia masuk tahap darurat narkoba.
Banyak barang-barang adiktif dan narkotik masuk ke Indonesia melalui perairan-laut. “Karena itu perlu pelatihan terhadap personel.