PKS dan Partai Berkarya Sepakat Oposisi, Tommy Soeharto Berani Kritik Pemerintah

Partai Berkarya dan PKS sepakat oposisi di luar pemerintah. Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto gandeng Sohibul Iman

(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto saat memberikan keterangan seusai bertemu sejumlah petinggi PKS, di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019). 

TRIBUNBATAM.id - Partai Berkarya dan PKS sepakat bekerjasama memperkuat oposisi di luar pemerintah.

Kerjasama PKS dan Partai Berkarya menghasilkan 5 poin kesepakatan antara lain:

  1.  PKS dan Partai Berkarya berkomitmen untuk membangun demokrasi yang sehat dan bermartabat, sesuai amanat reformasi dalam bingkai Pancasila dan UUD 1945.
  2. Menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dari ancaman komunisme, separatisme, terorisme, radikalisme, dan berbagai ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara.
  3. Memperjuangkan keadilan bagi seluruh masyarakat dan menolak segala bentuk persekusi, kriminalisasi, serta stigmatisasi terhadap ulama, tokoh agama, dan aktivis.
  4. Membangun kedaulatan dan kemandirian ekonomi nasional melalui penguatan UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, ekonomi syariah, dan mendorong gerakan kewirausahaan nasional.
  5. PKS dan Berkarya sepakat untuk membuka kemungkinan berkoalisi pada Pilkada 2020.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman menyakini kerja sama yang dijalin bersama Partai Berkarya mampu memperkuat kekuatan oposisi atau partai-partai yang berada di luar pemerintahan.

Pada Pilpres 2019, PKS dan Partai Berkarya sama-sama mendukung Prabowo Subianto.

Kini Prabowo sudah bergabung dengan pemerintah, PKS tetap memilih jalan di luar pemerintah.

Sohibul mengatakan, meski Partai Berkarya tidak memiliki perwakilan di DPR, namun partai besutan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto itu dinilai mampu menyuarakan kritik terhadap pemerintah.

"Memang Berkarya tidak memiliki representasi di DPR. Tapi sebagai parpol tentu Berkarya juga memiliki hak bersuara, menjadi kelompok penekan untuk menguatkan pihak yang di luar pemerintahan tapi berada di parlemen," ujar Sohibul saat memberikan keterangan seusai bertemu sejumlah elite Partai Berkarya, di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).

Menurut Sohibul, bergabungnya Partai Berkarya dalam barisan oposisi memberikan manfaat dari sisi pembentukan opini dan tekanan kepada pemerintah.

Di sisi lain, Partai Berkarya memiliki perwakilan yang cukup signifikan di DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota.

Pada Pemilu 2019 lalu, Partai Berkarya memperoleh lebih dari 160 kursi yang tersebar di DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota.

"Ini jumlah yang sangat signifikan. Tentu dengan Partai Berkarya kami bisa bekerja sama di parlemen tingkat provinsi, kabupaten dan kota," kata Sohibul. "Itu yang kami butuhkan dari Partai Berkarya. Mereka memberikan penguatan untuk mengkritisi pemerintah," tutur dia.

Dalam Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Tommy Soeharto didampingi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, Ketua Dewan Kehormatan Tedjo Edhy Purdijatno, Sekjen Priyo Budi Santoso, Bendahara Umum Neneng Tuty, Wakil Ketua Umum Hasib Wahab dan Yayat Sudrajat. Sementara, Sohibul didampingi oleh Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Sekjen PKS Mustafa Kamal.

5 poin kesepakatan

Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) dan Partai Berkarya menyepakati lima poin nota kesepahaman dalam pertemuan tertutup di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Selasa (19/11/2019).

Pertemuan yang berlangsung lebih kurang satu jam itu dihadiri sejumlah petinggi kedua partai.

Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto didampingi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, Ketua Dewan Kehormatan Tedjo Edhy Purdijatno, Sekjen Priyo Budi Santoso, Bendahara Umum Neneng Tuty, Wakil Ketua Umum Hasib Wahab, dan Yayat Sudrajat. Sementara itu, Presiden PKS Sohibul Iman didampingi oleh Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, dan Sekjen PKS Mustafa Kamal.

Saat memberikan keterangan seusai pertemuan, Mustafa mengatakan, silaturahim antara kedua partai berlangsung hangat dan akrab.

"Dalam silaturahim kebangsaan yang berlangsung hangat dan akrab, kami telah menyepakati nota kesepahaman," ujar Mustafa.

  1.  PKS dan Partai Berkarya berkomitmen untuk membangun demokrasi yang sehat dan bermartabat, sesuai amanat reformasi dalam bingkai Pancasila dan UUD 1945.
  2. Menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dari ancaman komunisme, separatisme, terorisme, radikalisme, dan berbagai ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara.
  3. Memperjuangkan keadilan bagi seluruh masyarakat dan menolak segala bentuk persekusi, kriminalisasi, serta stigmatisasi terhadap ulama, tokoh agama, dan aktivis.
  4. Membangun kedaulatan dan kemandirian ekonomi nasional melalui penguatan UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, ekonomi syariah, dan mendorong gerakan kewirausahaan nasional.
  5. PKS dan Berkarya sepakat untuk membuka kemungkinan berkoalisi pada Pilkada 2020.

"Khususnya bagi para generasi muda serta bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat dan meringankan beban hidup mereka di antaranya dengan menolak kenaikan iuran BPJS, tarif dasar listrik, harga BBM, dan lain sebagainya," kata Mustafa.

Mereka juga menyatakan menolak segala bentuk politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, politisasi SARA, segala bentuk kecurangan serta pelanggaran.

"Kelima, membuka ruang kerjasama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dengan memenangkan kompetisi Pilkada tahun 2020 dengan cara bermartabat dan penuh keberkahan," ucap Mustafa.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden PKS: Partai Berkarya Bermanfaat Bentuk Opini dan Tekan Pemerintah", https://nasional.kompas.com/read/2019/11/19/20515341/presiden-pks-partai-berkarya-bermanfaat-bentuk-opini-dan-tekan-pemerintah.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved