PKL PASAR INDUK DEMO
DIGUSUR, PKL Pasar Induk Jodoh Tak Akui Rudi Sebagai Wali Kota Batam Lagi
PKL Pasar Induk Jodoh Batam yang digusur menggelar demo dan membuat surat pernyataan yang isinya mereka tak mengakui Rudi sebagai walikota lagi.
Mereka kembali tidak terima beberapa waktu lalu kiosnya mereka ditertibkan oleh tim terpadu.
Hal ini dikarenakan salah satu persyaratan proses revitalisasi Pasar Induk Jodoh.
"Kami menuntut hak-hak kami sebagai warga negara Indonesia. Jangan bicara SP1,SP2 dan SP3. Penggusuran ini penggusuran paksa. Tanpa adanya sosialisasi seolah-olah negara ini tak punya aturan," kata salah seorang orator yang berasal dari anggota APKLI yang teriak menggunakan pengeras suara di atas mobil.
Pemko Batam harus bertanggungjawab penggusuran Pasar Induk Jodoh.
Monitor tahap 2 sampai selesai pembongkaran Pasar Induk Jodoh.
• Ratusan PKL Pasar Induk Jodoh Kecewa Wali Kota Batam dan Wakil Tak Ada di Kantor
Pihaknya juga meminta diberikan tempat berjualan tanpa membayar dengan swasta.
"Kami pedagang rakyat miskin pak. Banyak hutang kami. Kenapa kalian biarkan kami seperti ini. Lahan 5 hektare kau rebut. Kau biarkan kami menangis. Perhatikan kami di sini," salah satu orator.
Para pedagang telah menjual barang-barang untuk membeli kios Pasar Induk pada 2004 lalu.
Namun, kata dia, lahan tersebut dikuasai oleh swasta. (tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)