HARI GURU 2019

Jelang Hari Guru 2019, Mendikbud Nadiem Makarim Beri 5 Pesan Penting

Mendikbud Nadiem Makarim membuat pidato peringatan Hari Guru 2019, Banyak pesan penting di dalamnya, simak isi pidatonya di sini.

jefrima/tribunnews
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberikan kata sambutan usai serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Tribunnews/Jeprima 

Tapi efektivitasnya tetap diperhitungkan. Jangan sampai ada guru yang kehilangan linearitasnya," ucap dia.

Ramli berujar penyederhanaan mata pelajaran dapat mengurangi kebutuhan guru di daerah terpencil.

Sehingga jumlah guru dapat disebar merata di daerah lain.

"Di daerah-daerah terpencil kebutuhan guru menjadi sangat besar hanya karena kebanyakan mata pelajaran.

Saya kasih contoh (ke Nadiem) ada sekolah di kampung saya di Maros, itu siswanya 35 orang, butuh guru empat belas oranf guru karena sampai hanya 35 siswanya," ucap dia.

Berdasarkan pemaparan tersebut, Ramli mengatakan jika Mendikbud Nadiem Makarim menerima dengan positif masukan dari IDI.

Adapun pihaknya akan melakukan pertemuan lebih lanjut guna membahas wacana tersebut.

Hasil gambar untuk nadiem makarim mendikbud tribun

Nadiem Makarim Minta Google Bantu Tingkatkan SDM

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim meminta Google untuk menjadikan Indonesia sebagai prioritas pertama di dunia, terutama dalam membantu pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi.

Ia berharap Google lebih intensif bekerja sama dengan pemerintah.

Sebab, menurut dia, dari segi pemerintah saat ini juga lebih pas momentumnya untuk diajak bekerja sama.

"Lagi jarang-jarang nih, kabinet yang progresif, yang siap diajak kolaborasi dan sudah mengimplementasikan agile system (ketangkasan),

bahkan objective and key result sudah diimplementasikan," jelasnya dalam acara Google for Indonesia di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Baca juga: Pesan Mendikbud Nadiem dan Menkominfo Johnny untuk Google Indonesia Secara lebih spesifik, Nadiem menyoroti soal program "Bangkit" yang baru saja diluncurkan Google dalam kesempatan itu.

Program ini akan fokus pada edukasi pemrograman khusus machine learning bagi anak muda Indonesia usia 18 tahun ke atas.

Google menggandeng beberapa perusahaan startup seperti Gojek, Traveloka, dan Tokopedia dalam pelaksanaan Bangkit. Di tahap awal, Google hanya menargetkan 200-300 peserta saja. Namun, Nadiem ingin Google menambah angka tersebut lebih banyak.

"Coba pikirkan bagaimana program Bangkit ini bisa menjadi 300.000 anak. Jangan bilang impossible dulu, coba pikir lebih dulu," pinta Nadiem.

Menanggapi permintaan Nadiem tersebut, Jason Tedjasukmana, Head of Corporate Communications Google Indonesia mengatakan pihaknya juga ingin menambah jumlah peserta lebih banyak.

"Kalau kita terima ratusan ribu bisa saja. Tapi kita lihat dulu, berapa banyak (peminatnya). Karena itu intensif sekali, enam bulan (pembelajaran) jadi orangnya harus serius banget," jelas Jason.

Nadiem yang merupakan mantan CEO Gojek juga menitipkan pesan kepada pelaku startup dan bisnis teknologi lainnya untuk tidak segan berkonsultasi ke pemerintah. "Minta saja apa yang dibutuhkan ke pemerintah," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Disarankan IGI, Mendikbud Nadiem Makarim Bakal Hapus Pelajaran 'Bahasa Inggris' di SMP dan SMA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved