HARI AIDS SEDUNIA

Jelang Hari Aids Sedunia, 7 Ribu Warga Kalbar Positif HIV, Gay Mendominasi di 2019

Jelang Hari Aids Sedunia 1 Desember 2019, Tim KPAP Kalbar menyatakan ada 327 data resmi masyarakat yang terjangkit virus HIV

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Ilustrasi Hari AIDS sedunia 

TRIBUNBATAM.id - Jelang Hari Aids Sedunia 1 Desember 2019, Tim Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Kalbar (KPAP) menyatakan ada 327 data resmi masyarakat yang terjangkit virus HIV di tahun 2019, semester pertama.

Data ini juga diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, yang disampaikan langsung oleh Pengelola Program KPAP Kalbar, Asnaim.

Secara total lanjutnya hingga saat ini sudah ada 7.441 masyarakat di Kalimantan Barat (Kalbar) yang positif terjangkit virus tersebut.

HARI AIDS SEDUNIA - HIV/AIDS Tak Lagi Penyakit Mematikan, Berikut Faktanya

Adapun data yang ditemukan ini diharapkan dapat menekan pertumbuhan angka tersebut agar tidak semakin bertambah dan berkurangnya resiko kematian akibat virus tersebut bagi yang sudah positif.

Asnaim mengungkapkan, khusunya di Kota Pontianak sendiri menjadi terbanyak yang terpapar virus HIV yakni 114 kasus, dan dilanjutkan berdasarkan persentasi penduduk, Kota Singkawang juga terbanyak yaitu 39 kasus.

"Dengan data ini, kita sangat berharap sekali penekanan angka bisa terus kita upayakan, kita berikan edukasi kepada masyarakat khususnya remaja agar tidak sembarangan dalam hal-hal yang sepele, seperti gonta-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual, pemakaian jarum suntik secara bersamaan dan air susu ibu," ungkapnya.

Lebih lanjut, penemuan unik dari data kasus terbesar di 2019 ialah banyaknya lelaki seks dengan lelaki lainnya (LSL) atau gay yang sudah terpapar virus HIV yakni sebanyak 19 orang.

Dari Freddie Mercury Hingga Charlie Sheen, 9 Tokoh Dunia Ini Mengidap HIV/AIDS, Ada Yang Meninggal

"Mungkin alasan ini meningkat karena teman-teman kita yang LSL banyak mendatangi tempat-tempat yang berisiko, sehingga pertumbuhan ini ketika diketahui sudah langsung banyak terpapar virus HIV tersebut," katanya.

Sedangkan untuk penderita positif HIV-AIDS terpapar melalui narkoba jarum suntik yakni 4 kasus, dua kasus unik ini merupakan temuan tim Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kalbar di lapangan.

Kendala di lapangan juga disebutkan oleh KPAP yaitu, sulitnya berkomunikasi dengan para penderita HIV tersebut.

Mereka menutup diri, sehingga ketika tubuh semakin lemah, terungkap identitas diri.

Hal itulah yang menjadi kendala petugas di lapangan untuk merubah stigma yang berlaku.

"Kita tahu, bahwa penderita ini bisa loh hidup normal layaknya manusia biasa. Kita bisa mencegah penderita HIV untuk menekan angka kematian dini bagi penderita, yakni dengan melakukan pengobatan yang sudah disediakan oleh pemerintah, adanya keterbukaan, serta niat dan usaha untuk bisa hidup secara normal di masyarakat," tuturnya.

Hanya dampak dan stigma yang berlaku di masyarakat itu saat ini lebih kejam.

Penderita ODHA, atau yang terpapar virus tersebut langsung dijauhi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved