HARI AIDS SEDUNIA
60 Orang Menderita HIV/AIDS di Kabupaten Kepulauan Anambas
Angka ini menurut Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Anambas, tergolong tinggi bila dilihat jumlah penduduk sekitar 40 ribu jiwa.
Ia menjelaskan, dari 22 jumlah penderita HIV tersebut, enam diantaranya masih dalam perawatan dan pemantauan di klinik VCT yang ada di Anambas.
Enam orang ini terdiri dari empat orang laki-laki dan dua orang sisanya merupakan perempuan.
Islam Malik juga mengatakan, angka jumlah penderita penyakit ini pun, cenderung mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Trennya cenderung mengalami peningkatan. Saat ini, kami terus melakukan pendataan. Karena fenomenanya seperti gunung es," ungkapnya.
Pihaknya mengatakan, penderita HIV/AIDs yang meninggal dunia disebakan lantaran sistem kekebalan tubuh mereka yang menurun, sehingga gampang terserang penyakit.
Penyakit TBC dan Diare, menjadi penyakit yang cukup rentan menyerang penderita HIV/AIDs tersebut.
Berbagai upaya dalam menekan berkembangnya virus HIV/AIDs diakuinya terus dilakukan, salahsatunya dengan memberikan sosialisasi dan pendataan khususnya kepada penderita TBC.
"Mengapa lebih ditekankan ke penderita TBC, karena setelah dilakukan screening, ada pasien TBC yang terinfeksi HIV. Meski demikian, pendataan terhadap pasien lain juga kami lakukan," bebernya.
Selain di Puskesmas Tarempa, klini VCT juga terdapat di dua pusat kesehatan, yakni di Rumah Sakit Lapangan Palmatak dan Rumah Sakit Bergerak di Jemaja.
Adapun untuk tenaga kesehatan, diakuinya terdapat lima orang dokter yang disebar pada tiga klinik VCT yang ada di Anambas.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam pola penyebarn HIV/AIDs ini. Salahsatunya dalam bercukur. Kalau bisa, kami mengimbau kepada tukang cukur untuk menggnti pisau cukur saat memangkas rambut. Stigma terhadap penderita HIV/AIDs ini juga yang perlu menjadi perhatian masyarakat," ungkapnya.(tribunbatam.id/Rahmatika)