BATAM TERKINI

Pengidap HIV/AIDS di Batam Didominasi Pekerja Industri yang Telah Berkeluarga

Komisi Penanggulangan HIV/Aids, Kota Batam, Daffi Liansyah menyebutkan, angka pengidap HIV di kalangan PSK jutru lebih kecil.

tribunbatam.id
Komisi Penanggulangan HIV AIDs Kota Batam, Daffi Liansyah 

Penyebabnya adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Viruses).

Meskipun isu HIV/AIDS sudah menjadi isu internasional sejak puluhan tahun lalu dan menjadi salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah.

Namun virus ini terus mengancam di manapun, termasuk Kota Batam. Pasalnya, virus ini mudah menular dan hingga saat ini belum ada obat yang bisa mematikan virus ini.

Sejak ditemukan tahun 1981 di Sub-Sahara, Afrika, virus ini terus berkembang ke seluruh dunia, termasuk Kota Batam sendiri.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Batam, sejak virus ini ditemukan pertama kali di belakangpadang, tahun 1992, tercatat sudah 6.727 orang yang terjangkit HIV dan 816 orang meninggal dunia.

Di Indonesia, ada 79 daerah prioritas epidemi AIDS sedang meluas. Provinsi Kepulauan Riau termasuk dalam delapan provinsi yang tingkat penyebaran HIV/AIDS.

Provinsi lainnya adalah Papua, Papua Barat, Sumatra Utara, Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Dari tahun ke tahun, virus atau penyakit ini terus berkembang di Kota Batam, kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Batam, Pieter P. Pureklolong, Jumat (29/11/2019) sore.

“Kami mencatat perkembangan virus ini paling tinggi di Batam pada tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015. Masing-masing tahun sekitar 500 orang yang terjangkit. Tidak hanya di Batam, penyakit atau virus ini di Indonesia bahkan di dunia pun juga terus naik,” ungkapnya saat ditemui TRIBUNBATAM.id.

Menurut Pieter, dari jumlah orang terjangkit HIV, sebanyak 2.501 orang sudah tergolong AIDS atau mengalami penurunan kekebalan tubuh.

“Jadi, ODHA (Orang Dalam HIV/AIDS) ini memang terus ada di Batam. Semakin secara sukarela mereka ikut tes untuk mengecek, maka akan ada pula kasus baru,” katanya.

Pieter menceritakan, virus ini pertama kali ditemukan di sebuah lokalisasi yang dikenal sebagai Mat Belanda, tak jauh dari Belakangpadang, seorang warga negara asing diketahui membawa virus ini ke lokalisasi tersebut.

Anggota KPA Daffi mengatakan jumlah pengidap HIV di Batam kian bertambah sekitar 500-600 orang per tahunnya.

Berdasarkan survei, kata Daffi, pengidap HIV/AIDs di Batam didominasi oleh parah buruh industri, disusul ibu rumah tangga.

Ibu rumah tangga ini tertular umumnya akibat perilaku seksual suaminya yang tidak sehat alias kerap “jajan” di luar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved