BATAM TERKINI

Dua Pelajar Dikeluarkan Dari Sekolah, Komisi IV DPRD Batam Akan Panggil Pihak SMPN 21 dan Orang tua

Cak Nur mengatakan, langkah sekolah dengan mengeluarkan kedua pelajar SMPN 21 Batam tersebut bisa ditafsirkan benar, begitu pula sebaliknya.

TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN HAMAPU
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Batam 2019-2024, Nuryanto akan meminta Komisi IV memanggil pihak SMPN 21 Batam termasuk orang tua dua pelajar yang terpaksa dikeluarkan pihak sekolah. 

4. Bertentangan batin

Dua pelajar di SMPN 21 Batam dikeluarkan dari sekolah gara-gara menolak hormat bendera.

Selain menolak hormat bendera, 2 pelajar itu juga menolak menyanyikan lagu  Indonesia Raya.

Orangtua pelajar tetap menginginkan anaknya sekolah di SMPN 21 Batam.

"Kami sudah memikirkan tentang masa depan anak kan, pada rapat terakhir dengan guru dan juga Babinsa kita diberikan waktu satu Minggu untuk memikirkan nasib anak kami," kata Herlina Sibuea di rumahnya, Rabu (27/11/2019).

Dia mengatakan, sesuai kesepakatan pada pertemuan dengan Kepala sekolah dan guru di SMPN 21 Batam, Rabu (20/11/2019) lalu, mereka diminta memikirkan masa depan anaknya.

"Jadi kami sudah kirim surat, Sabtu (24/11/2019) yang menyatakan bahwa kami tidak akan memindahkan anak kami," kata Herlina.

Dia juga mengatakan, isi surat tersebut menyatakan mereka mau anak mereka tetap di SMPN 21 Batam.

"Ini sekolah yang dekat dengan rumah," kata Herlina.

Dia mengatakan, sampai saat ini anaknya tetap sekolah di SMPN 21 Batam.

"Kami belum dapat surat atau dihubungi oleh pihak sekolah. Jadi sebelum surat pemecetan anak kami diberikan kami tetap menyuruh anak kami sekolah. Ini sesuai amanat undang undang, bahwa anak itu harus sekolah," kata Herlina.

Sementara mengenai permasalahan menghormat bendera, Herlina mengatakan, anak mereka tetap ikut hormat bendera.

Namun posisinya bukan mengangkat tangan, tetapi posisi siap.

"Anak kami tetap hormat, tetapi posisinya siap, tidak angkat tangan," kata Herlina.

Mengenai angkat tangan kata Herlina, hal itu bertentangan dengan iman kepercayaan mereka.

"Mengangkat tangan itu bertentangan dengan batin kami. Jadi tidak mungkin kita paksakan,"kata Herlina.(tribunBatam.id/leo halawa)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved