BATAM TERKINI
Dua Pelajar Dikeluarkan Dari Sekolah, Komisi IV DPRD Batam Akan Panggil Pihak SMPN 21 dan Orang tua
Cak Nur mengatakan, langkah sekolah dengan mengeluarkan kedua pelajar SMPN 21 Batam tersebut bisa ditafsirkan benar, begitu pula sebaliknya.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto, akan meminta Komisi IV DPRD Kota Batam untuk memanggil pihak SMP Negeri 21 Batam dan orang tua anak.
Ini terkait dua pelajar yang terpaksa dikeluarkan oleh pihak sekolah karena tak hormat kepada bendera merah putih dan tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Nur ini, langkah sekolah dengan mengeluarkan kedua pelajar tersebut bisa ditafsirkan benar, begitu pula sebaliknya.
Pada prinsipnya kata Cak Nur, anak-anak bersekolah tidak boleh kurang apa pun itu alasannya. Sebab, hal tersebut sudah menjadi amanat Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945.
"Sebab aturan sekolah tentu ada. Nah, menjawab persoalan ini harus didudukan bersama. Nanti saya minta Komisi IV untuk memanggil pihak-pihak terkait," katanya kepada Tribun Batam Sabtu (30/11/2019).
Politisi PDI Perjuangan itu prihatin, masih ada anak bangsa yang seolah merasa benar dengan sikap yang ia ambil.
Menurutnya, konsep dalam beragama dan berbangsa tidak bisa dipisahkan, harus sejalan sesuai dengan konstitusi.
Kepada yang melanggar, Cak Nur meminta pihak penegak hukum segera melakukan mapping. Agar tidak mewabah dan menambah persoalan sosial yang baru.
Isdianto Singgung Pentingnya Bela Negara
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto prihatin dengan kabar dua pelajar SMPN 21 Batam yang tidak mau hormat kepada bendera merah putih serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Menurutnya kejadian ini harus menjadi perhatian khusus semua pihak untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kepada generasi penerus bangsa.
"Pemahaman bela negara harus lebih diperhatikan juga sejak masuk sekolah, dan ini juga menjadi tugas guru atau sekolah," katanya, Kamis (28/11/2019).
Isdianto menyebutkan, pengaruh globalisasi, dan kebiasaan anak bermain gadget, menjadi faktor lain anak tidak memiliki rasa nasionalisme.
Ia pun berpesan, agar pihak terkait bisa memberikan solusi terbaik, dan pembinaan terhadap anak tersebut.
"Hal ini juga harus jadi perhatian kepada orang tua untuk lebih mengawasi anaknya saat bermain handphone. Pengaruh anak bermain handphone dengan penggunaan internet ini juga bahaya kalau tidak diawasi," ujarnya.