BATAM TERKINI
Ini Tanggapan Syamsul Bahrum Soal Dua Pelajar SMPN 21 Batam Dikeluarkan dari Sekolah, Kurang Tepat?
Syamsul Bahrum beralasan, Negara harus hadir untuk membina anak Indonesia ketika disinggung soal dua pelajar SMPN 21 Batam dikeluarkan dari sekolah.
"Tapi mereka bersikukuh tetap pada pemahamannya," ungkap Poiman.
Poiman sendiri mengatakan, pihak sekolah SMPN 21 Batam sama sekali tidak mempermasalahkan keyakinan yang dianut siswa tersebut, tapi perilaku yang muncul dari keyakinan tersebut sangat bertentangan dengan norma-norma umum di lingkungan sekolah dan di masyarakat.
Dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat Pendidikan Penguatan Karakter, yang di dalamnya terkandung agar siswa berlaku relijius, nasionalis, gotong-royong, berintegritas, dan mandiri. "Nah hal-hal itu bukannya meningkat malah menurun," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan, mengatakan, kedua orang siswa ini menganut aliran kepercayaan Saksi Yehowa. Saat upacara mereka tidak menghormati bendera dan tidak menyanyikan lagu Indonesia Raya," kata Hendri, Senin, 25 November 2019.
Setelah mendapat laporan, kata Hendri, Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait. "Kami langsung melaksanakan rapat dan memutuskan kedua anak tersebut dikeluarkan dari sekolah," kata dia.(tribunBatam.id/leo halawa)