BATAM TERKINI
BP Batam Blak-blakan Penyebab Sembako di Batam Lebih Mahal dari Jakarta, Terkait Regulasi Impor
BP Batam blak-blakan soal penyebab harga sembako di Batam lebih mahal dibanding Jakarta. Ternyata terkait regulasi barang impor di Batam.
BP Batam Blak-blakan Soal Harga Sembako di Batam Lebih Mahal dari Jakarta, Terkait Regulasi Impor
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Deputi Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Sudirman Saad blak-blakan soal penyebab harga sembako di Batam lebih mahal dibanding Jakarta.
Menurutnya pengawasan terhadap barang impor, terlalu banyak.
Tingginya harga sembako tersebut akhirnya menambah berat beban pengusaha.
Apalagi kapal pengawas di laut Batam, sehingga (kapal importir) bisa dua atau tiga kali diberhentikan.
Kondisi ini menjadikan status free trade zone (FTZ) Batam tidak efisien.
"Di Pelabuhan kan sudah ada BC (Bea Cukai), KPLP dan lainnya. Terlalu banyak dan itu bisa menjadi beban yang diterima konsumen juga," ujar Sudirman di ruang kerjanya, Selasa (10/12/2019).
• Bupati Bintan Apri Sujadi Beri Bantuan Sembako Korban Bencana Alam di Tambelan
Biaya tambahan dikeluarkan importir, yang seharusnya bisa tidak dikeluarkan. Jadi ada struktur biaya tambahan yang dibebankan ke konsumen.
Sementara itu terkait antisipasi untuk daerah lain di luar FTZ, menurut dia bisa dibenahi. Tapi dalam pengawasan barang masuk dan keluar bisa dikurangi di laut.
"Soal rembesan keluar seperti dulu, memang harus dibenahi. Tapi tidak dengan pengawasan berlapis-lapis. Jadi penting penataan dalam penyusunan kuota," tegasnya.
Ia melanjutkan terkait dengan barang masuk, seperti rokok dan minuman keras (miras) berdasarkan ketentuannya memang sudah harus bayar.
Namun karena Batam termasuk kawasan FTZ, sehingga pihak Bea dan Cukai (BC), belum menerbitkan berapa biaya masuknya.
Direncanakan pihaknya akan melakukan pembahasan dengan DK dan Menteri Keuangan minggu depan terkait hal tersebut.
• Ditanya Soal Lonjakan Harga Sembako, Ini Jawaban Balon Walikota Batam, Candra & Surya Makmur
Mereka juga menyiapkan pertemuan dengan pengusaha, Pemprov Kepri, Pemko Batam dan lainnya, untuk menyiapkan langkah impor tahun depan.
Mereka akan menyusun kuota secara bersama-sama, untuk menghadirkan kuota yang transparan dan akuntabel.
"Kita benahi juga sistem untuk izin impor, untuk kemudahan. Kita akan bicarakan bersama termasuk kuota kedepan," harap dia.