DISPERINDAG GEREBEK PENIMBUN SOLAR
Ini Pengakuan Pemilik Gudang Solar yang Digerebek Disperindag Batam
"Gudang ini hanya menyambung hidup, bukan mencari kaya. Saya hanya menampung minyak dari mobil angkutan Dapur 12," kata pemilik gudang.
"Tapi warga memang tidak tahu," kata Hermanto.
• Gudang Ilegel 3 Ton Solar Subsidi di Batam Digerebek Sebulan Pasca-Antrean Solar di SBPU

Dia juga mengatakan, bengkel tersebut sudah ada sekitar dua tahun terakhir.
Warga pun tidak pernah mempermasalahkan keberadaan bengkel tersebut.
"Ya namanya juga usaha warga, kita tidak masalah, lagian tidak di tengah masyarakat," kata Hermanto.
Hermanto mengatakan, selama ini yang menggunakan jasa bengkel tersebut adalah Mobil angkutan Dapur 12."Kadang satu hari itu bisa 10 sampai 20 mobil Dapur 12 yang datang ke bengkel itu," kata Hermanto.
Antrean Kerap Mengular
Sebelumnya diberitakan, antrian panjang pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar selalu terjadi Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) 13 294 709 atau SPBU Codo, yang ada di perumahan Air Mas, Kelurahan Sei Langkai Kecamatan Sagulung Kota Batam.
Anehnya, kendaraan yang antri untuk mengisi BBM jenis solar tersebut didominasi kendaraan jenis sedan yang sudah dimodifikasi.
Setiap hari antrian pengisian solar di SPBU tersebut selalu panjang bahkan bisa sampai 500 meter sampai 1000 meter.
Antrian panjang tersebut membuat aus kendaraan dari Muka Kunjng menuju Batuaji, terganggu, karena kendaraan bisa ngantri sampai dua baris di jalan R. Suprapto.
Antrian pengisian bahan bakar jenis solar yang didominasi mobil sedan Corolla tersebut dipertanyakan oleh masyarakat Sagulung.
"Kita heran juga, kalau angkutan atau lori yang antri, kita mungkin masih maklum," kata Kahar, warga Sagulung, Selasa (3/12/2019).
• Antrean Solar Panjang Mengular, Diseperindag Kota Batam Bantah Kalau Solar di Batam Langka
"Ini yang membuat kita semakin bingung," katanya.
Parahnya lagi, mobil sedan yang mengantre solar di SPBU tersebut datang berkali kali.
"Jadi kalau kita lihat selama solar masih ada, mereka (mobil sedan-red) bisa datang dua sampai tiga kali," kata Kahar.
Di tempat terpisah, Fauzi warga lainnya juga mengatakan permainan minyak solar masih terjadi di Batuaji dan Sagulung.
"Sebenarnya kartu Brizzi yang dikeluarkan pemerintah Kota Batam itu, belum ampuh, untuk menghentikan permainan minyak,"kata Fauzi.
Dia juga mengatakan untuk mendapatkan kartu Brizzi juga sangat mudah, hanya butuh STNK kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar.
"Ya kalau ada STNK biasa buat kartu. Tapi belum tahu apakah STNK itu ada mobilnya atau tidak," kata Fauzi.
Dia juga mengharapkan seharusnya pemerintah jangan hanya mengeluarkan kartu Brizzi saja.
Tetapi harus melakukan pengawasan di lapangan.
"Ini lihat saja hampir Semua SPBU mobil sedan yang paling banyak ikut antri untuk pengisian solar," kata Fauzi. (tribunbatam.id/ian sitanggang/roma uly sianturi)