PILWAKO BATAM

PILWAKO BATAM, Strategi Lukita Dinarsyah Tuwo Ditanya Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam paparannya, Lukita menjelaskan, pemerintah harus hadir dalam penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN HAMAPU
Lukita Dinarsyah Tuwo saat memberikan pemaparannya di atrium Grand Mall Batam, Sabtu (14/12/2019) 

Acara bertajuk Women To Infinity yang digelar di Grand Mall Batam, terbilang cukup meriah, Sabtu (14/12/2019) siang.

Tidak saja pengunjung lokal yang menyaksikan, bahkan wisatawan mancanegara (wisman) pun tengah asik menyaksikan acara semi politik itu.

"Ini acara apa ya?," tanya seorang wisman asal Singapura.

"Ini acara ibu-ibu tapi dikemas dengan ruang publik untuk mencari sosok pemimpin, yang pro perempuan," timpal pengunjung lainnya yang mengerti acara itu.

Acara akbar ini digelar Perhimpunan Lintas Profesi Indonesia Provinsi Kepri, dengan tema "Menuju Batam Satu: Padamu Perempuan Kami Berjanji".

Acara menghadirkan lima bakal calon Wali Kota Batam. Mereka yakni Lukita Dinarsyah Tuwo, Helmy Hemilton, Rian Ernest, Candra Ibrahim, dan
Zukriansyah Zulkarnain.

Intip Keseruan Naik Cable Ski di Marina Waterfront City, Pemula Bisa Ikut Bermain

Ada 170 PL di 37 Titik Kampung Tua di Batam, INI Sikap DPRD Batam

Di hadapan puluhan ibu-ibu, para kandidat memaparkan visi dan misi, khusus untuk pro terhadap perempuan, kelak terpilih menjadi Wali Kota Batam ke depan.

Seperti balon Lukita, ia mengatakan, programnya ke depan akan lebih pro kepada kaum ibu. 

"Karena kaum ibu-ibu adalah hal bagian terpenting dalam pembangunan," katanya. 

Demikian balon Helmy Hemilton, dan Candra Ibrahim mengaminkan pemaparan itu, dan visi misi mereka nyaris serupa. Pada konteksnya, dalam program kepemimpinan ke depan, tidak ada perbedaan jenis kelamin.

Berbeda dengan bakal calon Rian Ernest. Mantan anak buah eks Gubernur Kepri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini memaparkan konsepnya. 

Ia bertutur, ia dilahirkan oleh seorang perempuan. 

"Tanpa perempuan saya tak bisa berdiri di hadapan bapak-ibu saat ini," ujarnya.

Ernest mengatakan, konsepnya ke depan adalah peningkatan pelayanan terhadap perempuan dan anak. Sebab, sentris pembangunan suatu kota adalah peran keterlibatan kaum ibu-ibu.

Ernest sempat mengkritik kebijakan kota ini. Katanya, belum lama ini Batam mendapat penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI sebagai kota layak anak.

"Tapi menurut penelusuran kami, dalam beberapa waktu terakhir ada tujuh anak-anak meninggal dunia. Ada yang meninggal di selokan, terendam di kolam dan lain-lain. 

Ini musti dibenahi ke depan. Tak cocok kalau kita mendapatkan penghargaan tapi kejadian sesungguhnya tidak lah benar," papar Ernest.

Selain itu, program Ernest ke depan adalah, menggratiskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan uang wajib tahunan (UWT) bisa dicicil.

"Misalkan UWT Rp 30 juta mau bayar. Saya sampaikan bisa dicicil dan saya gratiskan PBB kelak kami menjadi walikota Batam. Itu janji saya.

Hal ini juga membantu ibu-ibu mengurangi cost hidup," kata dia. (tribunbatam.id/alamudin/leo halawa)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved