Tukang Gali Kubur Jadi Kepala Desa, Kalahkan Suara Petahana yang Sudah Popular
Nasib memang tidak ada yang tahu, berkat keiklasannya menolong orang, Mujiadi tukang gali kubur menjadi kepala desa.
"Saya sudah bilang ke warga, aku iki wong tani, ora iso ngomong di depan wong akeh (aku ini orang tani, tidak bisa bicara di depan orang banyak). Saya pernah disuruh bicara di depan jamaah yasin saja gelagapan. Sudah pegang mik, tapi suaranya tidak keluar," kenangnya.
Namun nasib bicara lain, Muji akhirnya menang di Pilkades Pagerwojo.
Dia berhasil mengalahkan tiga calon lain di Pilkades Pagerwojo, termasuk petahana.
Ketiga calon lain, yaitu, Eko Suparno (kades dongkol), Sugito, dan Slamet (kades petahana).
Muji memperoleh 1.284 suara hanya unggul 82 suara dari calon petahana, Slamet yang mendapat 1.202 suara.
Sedang dua calon lain, yaitu Eko Suparno mendapat 827 suara dan Sugito memperoleh sekitar 250 suara.
Desa Pagerwojo memiliki empat dusun, yaitu, Krajan, Dawung, Tegalrejo, dan Jirakkerep.
Jumlah total hak pilih di Pilkades Pagerwojo sekitar 5.700 orang.
Muji menang mutlak di dua dusun, yaitu, Krajan dan Tegalrejo.
Muji mengaku tidak mengeluarkan biaya banyak untuk maju di Pilkades.
Menurutnya, nominal uang yang bisa dihitung hanya untuk biaya cek kesehatan sebesar Rp 900.000.
Lainnya, berupa suguhan makanan saat ada tamu yang datang ke rumahnya jelang pemilihan.
"Selama dua bulan sebelum pemilihan rumah saya selalu penuh tamu. Masak ada tamu tidak disuguhi jajan dan minum. Yang untuk itu saya tidak bisa menghitung jumlah nominalnya," katanya.
Modal utama Muji maju di Pilkades hanya kebiasannya kerja sosial di masyarakat.
Muji memang terkenal ringan tangan di desanya, terutama soal kebiasaannya membantu menggali kubur saat ada orang meninggal.