Tukang Gali Kubur Jadi Kepala Desa, Kalahkan Suara Petahana yang Sudah Popular

Nasib memang tidak ada yang tahu, berkat keiklasannya menolong orang, Mujiadi tukang gali kubur menjadi kepala desa.

Editor: Eko Setiawan
samsul hadi/surya
Kades Pagerwojo, Mujiadi, saat berada di kantor Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Rabu (18/12/2019). Sebelum menjadi Kades Mujiadi juga dikenal warga sebagai penggali kubur 

Kebiasaan itu yang membuat Muji dikenal oleh warga dan mengantarkannya terpilih menjadi kepala desa.

Malah warga menjuluki Muji sebagai tukang menggali kubur saat ada orang meninggal di desanya.

Kebiasaan Muji membantu menggali kubur saat ada orang meninggal di desanya sudah berlangsung sejak 2003.

Awalnya, hanya di dusun tempat tinggalnya, kemudian kebiasaan itu juga dilakukan saat ada orang meninggal di dusun lain di desanya.

"Yang paling utama di Dusun Krajan dan Dusun Tegalrejo. Hampir 80 persen orang kenal saya, karena saya sering ikut menggali kubur kalau ada orang meninggal," ungkapnya.

Kebiasaan itu dilakukan Muji murni karena sosial tanpa mengharap bayaran.

Saat ada orang meninggal, dia hanya sebentar takziah ke rumah duka.

Setelah itu, dia pergi ke lokasi pemakaman untuk membantu menggali kubur.

"Pikir saya dari pada duduk-duduk di rumah duka, lebih baik bantu menggali kubur di pemakaman. Saya petani, sudah biasa mencangkul," ujarnya.

Muji sendiri merupakan petani tulen.

Dia menggarap lahan yang luasnya lebih dua hektare di empat lokasi di desanya.

Lahan itu sebagian merupakan tanah bengkok yang dia sewa dari desa.

Lahan itu berupa sawah dan tegalan.

Lahan itu dia tanami jeruk, palawija, padi, dan sebagian lagi ditanami pohon turi.

"Kalau pekerjaan saya ya tani. Kalau istri berdagang sayur di pasar. Istri saya melayani penjual sayur keliling di pasar," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved