HUMAN INTEREST
Kisah Nurita, Besarkan Empat Anak Dari Hasil Kumpulkan Barang Bekas, Ada yang Jadi Mahasiswa
Nurita adalah seorang ibu dari empat anak sekaligus seorang istri yang menguatkan suami. Sehari-hari, dia mengumpulkan barang rongsokan
TRIBUNBATAM.id - Kita mungkin menyepelekan sampah yang berserakan di sekitar kita, tapi jangan salah, mungkin saja sampah itu bisa jadi emas bagi orang lain.
Seperti yang dilakukan Nurita (45). Ia adalah seorang ibu dari empat anak sekaligus seorang istri yang menguatkan suami.
Nurita menjadikan sampah itu menjadi mata pencahariannya sehari-hari.
Bukan sembarang sampah, ia mengumpulkan barang-barang rongsokan dan limbah rumah tangga yang dinilai masih bisa didaur ulang.
Sebagian orang mungkin menyebutnya pemulung, namun dia tak keberatan dengan hal itu.
Nurita mengumpulkan segala jenis sampah, mulai dari sampah plastik, besi tua, aluminium, sampai tembaga.
• Sering Terjadi Kecelakaan, Warga Minta Pemerintah Perbaiki Jalan Tengku Sulung Batam
• Menteri ATR Sofyan Djalil Peringatkan Masyarakat Kampung Tua Batam Jangan Jual Tanahnya
Kemudian dia mengumpulkannya dan menjualnya kembali ke pengepul yang lebih besar.
“Jadi aku mengumpulkan dulu di sini, terus nanti aku jual kembali ke bos besar,” ungkapnya saat dijumpai Tribun Batam, Jumat (20/12/2019).
Bergelut dengan barang tak terpakai setiap harinya, Nurita bisa menilai mana barang yang memiliki daya jual.
“Nanti kami sortir dulu di sini sesuai kualitasnya, nanti dari situ ditentukan berapa harga per kilonya dari bos,” ujar Nurita.
Dari hasil mengumpulkan sampah dari barang tak terpakai itu, ia dapat mengumpulkan omzet sampai Rp 10 juta per bulan.
Dari hasil itulah dia bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.
“Pokoknya yang penting anak-anak saya bisa sekolah semua, saya mau mereka bisa sukses,” tutur Nurita.
Mudah saja menjumpai lapak Nurita. Lapak yang sekaligus dijadikan rumah olehnya ini terdapat di pinggir jalan daerah Sengkuang, Kecamatan Batuampar, Kota Batam.

Ketika kita berkunjung ke daerah Sengkuang, tepatnya ke arah deretan toko-toko yang banyak menjual perkakas bekas, maka akan kita temui lapaknya di sebelah kanan.
Tumpukan barang rongsokan yang menggunung memenuhi pinggir jalan itu, menandakan kalau kita sudah sampai di lapak Nurita.
Ketika ditemui Tribun, saat itu Nurita sedang memeriksa barang yang dibawa oleh pemulung yang mengumpulkan barang dari seluruh Batam.