BATAM TERKINI
Mau Lihat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember, Kacamata Pelindung Bisa Didapatkan di Sini
Kacamata untuk melihat Gerhana Matahari Cincin ini dijual seharga Rp 25 ribu di toko tersebut.
Satu diantaranya, penjualan kacamata untuk melihat fenomena alam tersebut sudah tersebar di beberapa toko retail seperti Indomaret.
Gerhana Matahari Cicin (GMC) akan tampak di langit Kota Tanjungpinang di penghujung tahun ini, tepatnya pada Kamis, 26 Desember 2019 mendatang.
Pemerintah Kota (pemko) Tanjungpinang sudah siap menyambut fenomena alam yang hanya bisa dilihat ratusan tahun sekali ini.
Sejumlah acara pun akan digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang untuk menyemarakkan Festival GMC di Kota Tanjungpinang.
Festival GMC akan diisi dengan rangkaian kegiatan seperti, workshop ilmu falaq dan bumi, seminar GMC, bazar kreatif, pentas seni (pensi) anak sekolah, live mural, lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK, lomba menggambar tingkat SD dan SMP, live music, pembacaan puisi, pertunjukan joget dangkung, dan doorprize.
Selain itu, pengamatan gerhana dengan teleskop dan kacamata matahari serta dengan teleskop data dan live streaming.
"Masyarakat dapat menyaksikan momen langka ini di titik pengamatan di Gedung Gonggong pada 26 Desember nanti, mulai pukul 10.00-14.00 Wib," jelas Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang, Surjadi, Rabu (11/12/2019).
• Gerhana Matahari Cincin Lewati Kota Tanjungpinang Pada 2019 Nanti
Tak hanya itu, warga juga bisa melihat fenomena indah ini menggunakan teropong khusus dari Bosscha Observatory-Institut Teknologi Bandung (ITB).
Namun sebelumnya, para pelajar dan mahasiswa akan diberi edukasi terkait bumi, matahari, dan bulan oleh lembaga Bosscha Observatory-ITB pada 23 Desember nanti.
"Workshop untuk pelajar akan berlangsung di TCC Mall, sedangkan seminar untuk mahasiswa diadakan di Gedung Aisyah Sulaiman," pungkasnya.
Sementara pada (25/12/2019) acara diisi dengan pameran/bazar, pensi anak sekolah, live musik, dan pada (26/12/2019) akan ada live mural, lomba mewarnai dan mengambar gerhana, serta doorprize yang akan berlangsung di pelataran gedung gonggong.
Ia menyebutkan, selain di Gedung Gonggong, Pulau Penyengat bisa dijadikan opsi tempat melihat gerhana matahari cincin.
• Sedang Berlangsung, Tonton Lewat HP Live Streaming Gerhana Bulan Sebagian
Karena pulau kecil yang berhadapan langsung dengan Kota Tanjungpinang ini merupakan salah satu asal berkembangnya ilmu falak atau astrologi dalam kebudayaan Melayu.
Raja Ahmad yang menulis buku syair soal ilmu falak mengembangkan ilmu tersebut di Pulau Penyengat.
Selain itu, dalam sejarah Raja Ahmad dan kitabnya yang berkedudukan di Pulau Penyengat juga punya peran penting dalam memprediksi adanya gerhana matahari cincin yang terjadi ratusan tahun lalu.
Sebagai informasi, gerhana matahari cincin merupakan fenomena alam yang terjadi ketika bulan melintas tepat diantara bumi dan matahari, mengakibatkan bayangan bulan jatuh di permukaan bumi.
Daerah yang berada di dalam bayangan akan mengalami gerhana.
Akan tetapi, tidak setiap bulan gerhana matahari selalu terjadi.
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kemiringan bidang orbit bulan dan orbit bumi.
Sebuah gerhana matahari dapat terjadi setiap 18 bulan sekali di bumi.
Namun, gerhana matahari terjadi di tempat yang sama di bumi di perkirakan hanya terjadi rata-rata 350 sampai 410 tahun sekali.
Untuk Kota Tanjungpinang, gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada Kamis (26/12/2019) berlangsung selama 3 menit 36 detik.
Gerhana matahari cincin bisa disaksikan, dimulai kontak 1 (K1) pada pukul 10.29 wib, kontak 2 (K2) pukul 12.24 wib, puncak atau maksimal pukul 12.26 wib, kontak 3 (K3) pukul 12.27 wib, dan berakhir atau kontak 4 (K4) pukul 14.20 wib.
Masyarakat Diminta Pakai Pelindung Mata
Fenomena alam, gerhana matahari akan kembali terjadi di bulan Desember 2019 ini.
Berdasarkan informasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karimun, gerhana matahari akan terjadi pada 26 Desember 2019.
Di wilayah Karimun diperkirakan akan terjadi gerhana cincin, atau bulan tampak berada tepat di tengah-tengah matahari. Selain Karimun, wilayah Kota Tanjungpinang juga dapat melihat gerhana cincin.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Raja Haji Abdullah Raden Eko Sarjono mengatakan, apabila cuaca cerah maka masyarakat Karimun akan dapat menyaksikannya.
"Kondisinya apabila tidak ada hujan dan banyak awan yang menutupinya," kata Eko, Kamis (19/12/2019).
Menurut Eko, gerhana penuh akan terjadi selama tiga menit. Sementara total gerhana matahari akan berlangsung sekitar 2 jam 16 menit hingga 3 jam 51 menit.
• Sidang Eks Gubernur Kepri, Nurdin Dianggap Tak Berwenang Terbitkan Izin Pemanfaatan Ruang Laut
• Jumlah Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam Meningkat Jelang Natal, Belum Ada Extra Flight
"Jadi akan gelap selama tiga menit. Dimana posisi bulan menutupi matahari," terangnya.
Kontak awal gerhana diprediksi dimulai sekira pukul 10.03 -12.34 WIB, pertengahan gerhana 11.49 - 13.51 WIB dan kontak akhir gerhana 13.48-15.00 WIB.
Eko mengingatkan bagi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena tersebut diharapkan untuk tidak langsung melihat. Akan tetapi harus menggunakan alat yang dapat melindungi mata.
"Memang efeknya belum langsung dirasakan. Tapi dapat terjadi dalam jangka panjang," jelasnya.
Bisa Dilihat 26 Desember di 7 Provinsi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, lintasan cincin gerhana 26 Desember 2019 akan melingkupi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
"Pada tanggal 26 Desember 2019, Indonesia akan dilintasi Gerhana Matahari. Untuk itu, kami menyediakan informasi waktu dan lintasan gerhana dalam bentuk infografik," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Suratman Kamis (19/12/2019).
Gerhana Matahari Cincin 26 Desember, merupakan peristiwa paling menarik di penghujung tahun 2019.
Saat sebagian wilayah Indonesia dilewati jalur cincin Gerhana Matahari. Jangan bayangkan akan ada kegelapan total seperti pada Gerhana Matahari Total 2016.
Pada saat gerhana matahari cincin, tidak seluruh piringan matahari akan tertutup.
Gerhana Matahari Cincin terjadi saat Bulan sedang berada di apogee atau menuju titik terjauhnya dari Bumi.
• BMKG Karimun Ingatkan Masyarakat Pakai Pelindung Mata, Saat Lihat Gerhana Matahari
Akibatnya, piringan Bulan jadi lebih kecil untuk bisa menutupi seluruh piringan Matahari. Dengan demikian, pengamat di dalam area bayangan Bulan akan melihat fenomena cincin api.
Pada saat gerhana matahari cincin terjadi, wilayah yang dilintasi gerhana akan mengalami pengurangan intensitas cahaya Matahari, sehingga suasana siang hari akan terasa seperti senja.
Perubahan serupa juga dialami oleh wilayah lain di Indonesia yang mengalami gerhana sebagian.
Bedanya, wilayah yang dilintasi gerhana sebagian hanya melihat piringan Matahari perlahan-lahan dilahap Bulan. Tidak ada cincin api yang tampak di langit.
Secara umum, gerhana Matahari bukanlah suatu fenomena yang sangat langka.
Dalam satu tahun, gerhana Matahari bisa terjadi 2-5 kali, dan terdiri dari kombinasi gerhana total, cincin, hybrid dan sebagian.
Istimewanya, berbeda dengan gerhana Bulan yang bisa diamati asalkan berada pada wilayah malam, tidak semua wilayah di Bumi bisa menikmati gerhana Matahari meskipun sedang siang.
Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 akan dimulai dari semenanjung Arab, berlanjut ke India, Sri Lanka, Indonesia, Singapura, Malaysia, sebagian kecil wilayah Filipina, dan berakhir di lautan Pasifik.
Untuk Indonesia, wilayah yang dilalui jalur cincin meliputi beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
Di antaranya adalah Padangsidempuan, Duri, Batam, Siak, Karimunbesar, Tanjung Batu, Bintan, Tanjung Pinang, Singkawang, Pemangkas, dan Sambas. Wilayah Siak akan menjadi area yang bisa menikmati gerhana matahari cincin paling lama yakni 3 menit 40 detik.
Secara keseluruhan, rentang waktu Gerhana Matahari sebagian 26 Desember 2019 di seluruh wilayah yang dilintasi gerhana dimulai pukul 09:29 WIB dan berakhir pukul 15:05 WIB. Untuk rentang waktu cincin gerhana cincin di seluruh wilayah yang dilintasi cincin dimulai pukul 10:34 WIB dan berakhir pukul 13:57 WIB. Durasi terlama gerhana cincin selama 3 menit 40 detik di Siak dan dimulai pukul 12:17 WIB.
Sebelumnya, Gerhana Matahari Cincin juga melewati wilayah Indonesia pada tahun 1998, 2002 dan 2009. GMC 2009 terjadi bertepatan dengan perayaan 100 tahun penggunaan teleskop oleh Galileo dalam Tahun Astronomi Internasional. Tahun ini, GMC akan jadi penutup rangkaian perayaan 100 Tahun IAU yang merayakan pencapaian astronomi dalam 100 tahun terakhir.
Setelah tahun 2019, Gerhana Matahari Cincin berikutnya yang melewati wilayah Indonesia baru akan terjadi tanggal 31 Mei 2031 dan melintasi wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Jadi jelas ini merupakan kesempatan istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati Gerhana Matahari Cincin. Bayangkan betapa eksotisnya cincin api Matahari di langit. (Tribunbatam.id/alamudin/endra kaputra/elhadif putra/leo halawa/*)